Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Facekini Jadi Tren untuk Hadapi Gelombang Panas di China, seperti Apa Bentuknya?

Kompas.com - 23/07/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facekini menjadi salah satu atribut yang dikenakan masyarakat China untuk menghadapi suhu panas yang tengah terjadi.

Facekini adalah masker yang menutupi seluruh wajah. Masker ini memberikan lubang di bagian mata, hidung, dan mulut saja.

Selain menggunakan facekini, masyarakat China juga tampak membawa kipas portabel dan topi bertepi lebar untuk terhindar dari sengatan sinar UV. Jaket tahan UV ringan juga kerap digunakan.

Penggunaan facekini yang semakin populer itu dirasakan pula oleh penjual facekini, Wang.

"Dibandingkan sebelum pandemi, dua atau tiga tahun lalu, tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Volume penjualannya pasti naik banyak tahun ini," ujarnya, dilansir dari Guardian.

Di sisi lain, banyak wanita Asia Timur yang menyukai kulit cerah. Oleh sebab itu, tak heran juga facekini semakin digandrungi.

Penggunaan facekini juga ditujukan untuk terhindar dari bahaya sinar UV yang bisa memicu penyakit kulit.

Baca juga: Rumah Sakit di AS Pakai Kantong Mayat Isi Es untuk Rawat Pasien Gelombang Panas

Material dan bentuk facekini

Dikutip dari China Daily, facekini diciptakan beberapa tahun yang lalu. Mulanya, facekini dibuat untuk melindungi kulit seseorang ketika mandi atau berenang.

Facekini kerap ditemui di pantai-pantai di seluruh negeri.

Namun, pada facekini generasi terbaru, material yang digunakan untuk membuat facekini adalah kain sintetis umum seperti nilon dan poliester.

Desainnya dibuat menutupi seluruh bagian wajah, kecuali mata, hidung, dan mulut.

Desain yang lebih rumit juga menampilkan bagian kain yang melindungi leher dan dagu.

Detail pinggiran di bagian atas mata juga didesain untuk menghalangi sinar matahari.

Baca juga: Teka-teki Hilangnya Menteri Luar Negeri China Selama 3 Pekan, Ada Apa?

Gelombang panas di China

Suhu udara di China naik mencapai lebih dari 35 derajat celsius. Sementara suhu permukaan tanah melonjak sampai 80 derajat celsius.

Diberitakan Hongkong Free Press, ahli klimatologi NASA Gavin Schmidt mengatakan, kenaikan suhu panas akan terjadi di beberapa wilayah.

"Kami melihat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, gelombang panas yang kami lihat di Amerika Serikat, Eropa, dan China memecahkan rekor," tuturnya.

Gelombang panas ini diprediksi akan membuat 2023 menjadi tahun terpanas dalam catatan sejarah.

"Dan kami mengantisipasi hal itu akan terus berlanjut. Alasannya adalah karena gas rumah kaca yang masuk ke atmosfer," tuturnya,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com