Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Lolos SIMAK 2023, Ini Penjelasan UI

Kompas.com - 20/07/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa Twitter ramai membahas terduga pelaku kekerasan seksual yang lolos Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI). 

Topik tersebut salah satunya diunggah oleh akun ini, Rabu (19/7/2023) pagi.

Tampak dalam unggahan, sebuah tangkapan layar pengumuman hasil seleksi atas nama MDF dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru program studi S1 Reguler Ilmu Administrasi Negara UI.

"Pelaku ks lolos ui dong, ini sempet viral thn lalu, ada yg ngikutin kasusnya? tag ui dong biar dikeluarin lagi," tulis pengunggah.

Menanggapi unggahan, sejumlah warganet pun berbondong menandai akun Twitter resmi perguruan tinggi negeri tersebut.

"Muhammad Daffa Rif'at UGM 22 pelaku kekerasan seksual masih bisa masuk UI aja tahun ini
@univ_indonesia," tulis salah satu warganet.

"@univ_indonesia pinter sii cmn ahlaknya mines, sumpah lu tu udh bagus bgt ptn nya tp nerima modalan bocah kek gitu," tulis warganet lain.

Hingga Kamis (20/7/2023) siang, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 1,3 juta tayangan, 10.200 suka, dan 760 twit ulang dari warganet Twitter.

Lantas, bagaimana tanggapan Universitas Indonesia?

Baca juga: Bersiul hingga Menatap, Ini 16 Bentuk Kekerasan Seksual Sesuai Aturan Kemenag


Penjelasan UI

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia pun buka suara terkait kabar terduga pelaku kekerasan seksual yang diterima melalui jalur SIMAK.

Menurut dia, sama seperti perguruan tinggi lain, data diri yang disampaikan peserta ujian seleksi hanya terbatas pada identitas umum dan berkaitan dengan pendidikan.

"Jika kemudian ada aduan kepada UI tentang adanya kasus tertentu pada diri camaba (calon mahasiswa baru) yang lulus ujian seleksi, tentu akan kami proses sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Amelita melanjutkan, pemrosesan tersebut nantinya akan melibatkan pihak-pihak yang relevan dengan kasus yang diadukan.

Sementara itu berkaitan kasus kekerasan seksual, dia menegaskan, UI memiliki kepedulian dan komitmen yang tegas.

Termasuk, dengan kehadiran Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual atau Satgas PPKS.

"UI memiliki Satgas PPKS yang bahu-membahu dengan unit-unit kerja lain bersungguh-sungguh mengupayakan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan UI," ujarnya.

Baca juga: 10 Poin Penting UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual

 

Kasus dugaan kekerasan seksual MDF

Sebelumnya diberitakan Kompas.com (10/10/2022), MDF merupakan terduga pelaku kasus kekerasan seksual di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM).

Divisi Penanganan dan Pelaporan FCC UGM Arie Eka Junia mengatakan, kasus tersebut pertama kali dilaporkan ke Fisipol Crisis Center (FCC) pada Sabtu, 8 Oktober 2022.

"Tapi sebelumnya pihak Departemen Hubungan Internasional sudah menerima laporan sejak hari Rabu atau Kamis, tapi itu lapornya ke pihak departemen lalu diteruskan ke pihak Fisipol Crisis Center," ujarnya, Senin (10/10/2022).

Arie menjelaskan, terdapat lebih dari satu korban dalam kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.

Kendati demikian, saat itu, dirinya tidak dapat mengonfirmasi jumlah korban pasti lantaran laporan masih terus dibuka.

Adapun terlapor yang merupakan mahasiswa Hubungan Internasional Fisipol UGM, diduga melakukan tindak kekerasan seksual sejak masuk menjadi mahasiswa.

Dugaan perbuatan itu pun rata-rata dilakukan saat mahasiswa berada di luar kampus.

"Beragam, tapi rata-rata di luar. Ini dalam kategori pelecehan seksual, unwanted touch, juga sexting, seperti itu rata-rata," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com