Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Minum Kopi Saat Perut Kosong Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com - 18/07/2023, 07:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secangkir kopi memiliki sederet manfaat dan efek positif bagi kesehatan.

Minum kopi secara teratur dan takaran tepat dikaitkan dengan umur panjang, pencegahan penyakit jantung, diabetes, penyakit alzheimer, dan bahkan kanker.

Namun, dilansir dari Hindustan Times, minum kopi pada pagi hari ternyata bisa menimbulkan efek yang berbahaya pada tubuh apabila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.

Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah terkait dengan masalah pencernaan, ketidakseimbangan gula darah, lonjakan tingkat stres, dan lainnya.

Baca juga: Benarkah Terlalu Sering Minum Kopi Akan Merusak Ginjal? Ini Faktanya

Alasan minum kopi saat perut kosong berbahaya

Alasan mengapa minum kopi di pagi hari buruk bagi kesehatan.Shutterstock/Rabbitmindphoto Alasan mengapa minum kopi di pagi hari buruk bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda sebaiknya tidak minum kopi saat perut kosong:

1. Kopi bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Alasan pertama mengapa minum kopi saat perut kosong berbahaya untuk tubuh, yakni karena kopi dapat merangsang produksi asam lambung.

Apabila terjadi peningkatan produksi asam lambung, bisa berbahaya dan mengganggu sistem pencernaan tubuh.

Beberapa dampak yang bisa terjadi akibat asam lambung tinggi, yaitu bisa menyebabkan masalah mulai dari gangguan pencernaan, kembung, mual, hingga GERD.

“Kopi dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan sakit perut atau gejala refluks asam,” kata Christina Manian, ahli diet terdaftar, dikutip dari Real Simple.

Baca juga: Minum Kopi di Atas Pukul 9 Pagi Bisa Menyehatkan Tubuh, Ini Alasannya

2. Meningkatkan hormon kartisol

Alasan selanjutnya, yaitu minum kopi pada pagi hari baik dalam perut kosong ataupun tidak dapat meningkatkan hormon kortisol.

Peningkatan hormon ini dapat berdampak negatif pada ovulasi, berat badan, dan keseimbangan hormon.

Pasalnya, hormon kartisol dalam tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur berada di puncaknya. Sehingga pagi hari bisa disebut sebagai waktu terburuk untuk minum kopi.

Hormon kartisol sendiri bermanfaat untuk mengatur energi dan membuat Anda merasa waspada secara alami.

Apabila seseorang mengonsumsi kopi saat kadar kortisol tinggi, maka itu bisa meningkatkan kadar hormon stres yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan peningkatan kecemasan.

Baca juga: 6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

3. Dampak pada gula darah dalam tubuh

Minum kopi pada pagi hari dalam perut kosong dapat menggangu kontrol gula darah dalam tubuh. 

Hal ini dipengaruhi oleh jumlah hormon kortisol yang berlebih, sehingga tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar gula darah.

“Kopi juga bisa merangsang produksi kortisol, hormon stres dalam tubuh. Sementara beberapa kortisol penting untuk mengatur gula darah, tekanan darah, dan metabolisme," kata Manian.

"Jumlah hormon kartisol yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan hipertensi, kadar gula darah yang tidak diatur, sehingga berpotensi menyebabkan diabetes, dan hilangnya kepadatan tulang," tambahnya.

Jika Anda bertanya-tanya kapan waktu terbaik untuk minum kopi, maka rekomendasi terbaiknya adalah setelah sarapan dan di atas jam 9 pagi saat hormon kortisol mulai menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com