Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Soal Tes Bahasa Inggris BUMN Susah dan di Luar Nalar, Ini Respons FHCI

Kompas.com - 17/07/2023, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa warganet mengeluhkan soal tes bahasa Inggris Rekrutmen Bersama BUMN 2023 yang mereka nilai susah.

Hal tersebut mereka utarakan sejak Minggu (16/7/2023) yang merupakan hari pertama tes bahasa Inggris Rekrutmen Bersama BUMN.

Salah satunya dikatakan oleh akun Twitter ini yang mengatakan soal tes tersebut di luar nalar.

Akun Twitter ini juga mengungkapkan hal yang demikian, namun nilai tes bahasa Inggrisnya di atas minimal skor kelulusan.

"Tbi bumn level native speaker ya gue gapernah ngerasa sebodoh ini ngerjain tes bahasa inggris," cuit akun Twitter ini.

"Work! udah feeling ga lolos gegara gabisa basa enggres, beneran soalnya diluar nurul yaudahlah balik kanan gajadi resign wkkw. btw ada yg dapat ijo ga sih?" kata akun ini.

"Work! PLISSS KATA GUE INI SUSAH BGT ASLII, BAHASANYA JARANG GUE TEMUI ASLI DAH, NANGIS KEJERR," ujar akun yang lain.

Lantas, apa kata Forum Human Capital Indonesia (FHCI) selaku panitia Rekrutmen Bersama BUMN soal keluhan tersebut?

Baca juga: Cara Cek Jadwal Tes Bahasa Inggris Rekrutmen Bersama BUMN 2023

Respons FHCI soal soal tes bahasa Inggris susah

Direktur FHCI Lieke Roosdianti buka suara soal keluhan warganet yang menyebutkan soal tes bahasa Inggris Rekrutmen Bersama BUMN susah.

Ia mengatakan, susah atau gampang soal tes bahasa Inggris merupakan hal yang relatif.

Hal tersebut bergantung pada kemampuan peserta yang mengerjakan soal tersebut.

"Gampang atau susah itu relatif, ya," kata Lieke kepada Kompas.com, Senin (17/2023).

"Kenyataannya ada yang bisa lewat batas," sambungnya.

Saat ditanya soal grade yang ditetapkan panitia dalam menyusun soal tes bahasa Inggris, Lieke enggan berkomentar banyak.

Ia hanya mengatakan, setiap BUMN mempunyai standar tersendiri mengenai tes tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Menko PMK Usul Korban Judi Online Jadi Penerima Bansos, Apa Alasannya?

Tren
Termasuk Infeksi yang Sangat Menular, Apa Itu Penyakit Difteri?

Termasuk Infeksi yang Sangat Menular, Apa Itu Penyakit Difteri?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com