Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Masuk dalam Daftar, Mengapa Manusia Jawa Belum Dikembalikan Belanda?

Kompas.com - 12/07/2023, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Bahkan Pemerintah indonesia menganggapnya sebagai prioritas dalam proses repatriasi.

“Semua pemangku kepentingan kita ajak bicara untuk menyusun daftar benda-benda yang perlu mendapatkan prioritas dan Java Man termasuk di dalamnya," tutur Hilman.

Dia mengaku telah mengunjungi Museum Naturalis untuk membicarakan allternatif pengembalian Manusia Jawa ke Indonesia.

Hilman juga membeberkan alasan mengapa Manusia Jawa perlu untuk dikembalikan ke Indonesia.

"Kami ingin memperlihatkan kontribusi dari Indonesia sendiri terhadap perkembangan pengetahuan mengenai manusia di dalam sejarah, dan itu menjadi satu alasan mengapa Java Man perlu ada di Indonesia," kata dia.

Baca juga: Misteri Fosil T-rex, Populasi Capai 1,7 Miliar tapi Hanya Ratusan yang Ditemukan, ke Mana Sisanya?

Apa itu Manusia Jawa?

Manusia Jawa atau "Java Man" adalah fosil tertua yang pernah ditemukan di Indonesia, tepatnya di Prinil, Sangiran, Jawa Tengah.

Berdasarkan jenisnya, Manusia Jawa termasuk ke dalam jenis Pithecanthropus Erectus pertama.

Fosil manusia purba itu ditemukan di Pulau Jawa pada 1890-an oleh Eugene Dubois.

Saat itu, Eugene Dubois melakukan ekskavasi di daerah perhutanan dan gua-gua.

Dia bermaksud mencari bukti peninggalan yang menunjukkan missing link dalam teori evolusi yang menghubungkan relasi manusia dengan kera.

Fosil yang ditemukannya saat itu adalah sisa-sisa tengkorak dan paha, serta tulang paha.

Baca juga: Penemuan Fosil Ikan Jurassic di Peternakan Inggris, Masih Lengkap Sisik dan Rongga Matanya

(Sumber: Aditya Jaya Iswara | Editor: Aditya Jaya Iswara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com