Masih pada tahun yang sama, Effendi juga pernah mengusulkan wacana pencapresan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta saat itu Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Ia mengklaim, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius.
"Ini serius, saya resmi saya mengusulkan (Puan-Anies). Kan ini usul," ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (31/5/2021).
Effendi menilai, duet antara Puan dan Anies lebih cocok dibandingkan dengan Prabowo Subianto.
Baca juga: Effendi Simbolon Peluk Hasto Kristiyanto Usai Beri Keterangan soal Sebut Prabowo Cocok Nakhodai RI
Pada September 2022, Effendi kembali mendapat sorotan lantaran diduga mencemarkan nama baik TNI dengan menyebutnya sebagai "gerombolan".
Pernyataan itu keluar ketika rapat Komisi I DPR pada 5 September 2022 dan dihadiri oleh pihak TNI.
Semula, Effendi menemukan ketidakharmonisan di tubuh internal TNI. Hal ini didasarkan atas sejumlah pihak TNI yang tidak menghadiri rapat.
"Kami banyak sekali temuan-temuan ini, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi, dikutip dari Kompas.com (13/9/2022).
Akibatnya, Anggota Komisi I DPR RI tersebut dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI oleh Generasi Muda Penerus Perjuangan Kemerdekaan (GMPPK).
Pokok aduannya, Effendi disebut melanggar kode etik anggota DPRI RI pada rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI di Komisi I DPR RI.
(Sumber: Nicholas Ryan Aditya, Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Diamanty Meiliana, Dani Prabowo, Sabrina Asril)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.