Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah SD di Sultra Tewas Dililit Ular Piton ketika Tidur

Kompas.com - 09/07/2023, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 8 tahun di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial LA tewas dililit ular piton.

Peristiwa tersebut terjadi ketika bocah yang masih duduk di bangku SD tersebut tidur di rumah kebun milik keluarganya.

Sebelum tewas, LA berada di kebun bersama keluarga. Setelahnya, ia tidur di kebun lalu piton sepanjang 5 meter melilit tubuhnya.

Nenek LA sebenarnya sempat berteriak dan meminta tolong ketika melihat cucunya dililit piton. Tapi, nyawa korban tidak tertolong.

Baca juga: Viral, Video Penemuan Ular Piton di Plafon Rumah, Bagaimana Ceritanya?

Baca juga: Tanda Ular Masuk Rumah, Penyebab, dan Cara Mencegahnya...

Berikut kronologinya:

Kronologi bocah SD tewas dililit piton ketika tidur

Peristiwa LA dililit piton ketika tidur tersebut terjadi di Desa Lapole, Kecamatan Maligano, Muna, Sultra, Kamis (6/7/2023) malam.

Kapolsek Maligano AKP Adyo Sutanyono menyampaikan bahwa LA awalnya tidur bersama keluarganya sebelum korban dililit ular.

Namun, peristiwa tak terduga terjadi ketika nenek LA mengetahui cucunya yang sedang terlelap dililit piton.

"Yang tidur itu, ada neneknya, orang tuanya dan anak tersebut, lima orang mereka, ini anak tidur di tengah," kata Sutanyono, Jumat (7/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Neneknya bangun dia lihat korban dililit ular, kemudian neneknya berteriak dan minta tolong," tambahnya.

Sutanyono menambahkan bahwa piton yang melilit LA sehingga korban tewas mempunyai panjang 5 meter.

Baca juga: Viral Video Ular Piton 200 Kilogram Diangkut dengan Ekskavator, Ini Ceritanya...

Sanca bodo atau piton Burma Sanca bodo atau piton Burma

LA sempat ditolong sebelum tewas

Setelah nenek LA berteriak minta tolong, paman korban kemudian datang ke lokasi dan memberikan pertolongan.

Paman LA sempat memotong piton yang melilit tubuh korban. Namun, nyawa bocah berusia 8 tahun ini tidak bisa diselamatkan.

LA selanjutnya dibawa ke rumah yang berjarak 2 kilometer dari lokasi kejadian untuk disemayamkan.

"Saat teriak itu, kemudian datang paman korban dan langsung memotong ular tersebut. Sementara anak ini sudah meninggal memang di atas rumah," imbuh Sutanyono.

Ia menambahkan, LA juga sudah dimakamkan pada Jumat (7/7/2023) siang.

Baca juga: Ular Piton Sepanjang 4 Meter Muncul di Sawah, Warga Ponorogo Sempat Hentikan Aktivitas Panen Raya

Dikonfirmasi perangkat desa

Terpisah, Sekretaris Desa Lapole Anwar membenarkan bahwa seorang bocah SD tewas usai dililit piton ketika korban sedang tidur.

Ia mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika LA berada di kebun milik keluarganya.

Kendati demikian, Anwar mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana peristiwa LA tewas usai dililit piton.

"Iya, benar ada peristiwa tersebut. Kejadiannya di kebun. Ini anak dia tidur di kebun," ujar Anwar, dikutip dari Tribun.

Baca juga: Perbedaan Ular Weling dan Welang, Jenis Ular Berbisa yang Sering Masuk Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com