Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korea Selatan "Panic Buying" Garam, Dipicu Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir

Kompas.com - 06/07/2023, 19:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Di sisi lain, saham produsen garam serta makanan laut di Korea Selatan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan saham juga terlihat pada produsen tuna kaleng.

Air limbah diklaim aman

Jepang direncanakan akan melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton air limbah ke Samudera Pasifik.

Air tersebut merupakan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang rusak di pembangkit listrik Fukushima setelah Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi sebelumnya telah mengatakan, metode yang akan dilakukan Jepang laik secara teknis dan sejalan dengan praktik internasional.

Pemerintah Jepang juga telah berulangkali meyakinkan bahwa air yang akan dibuang aman dan telah disaring.

Penyaringan bertujuan menghilangkan sebagian besar isotop meskipun masih mengandung tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.

Baca juga: Warga Jepang Ramai-ramai Ikut Kursus Tersenyum, Rela Bayar Ratusan Ribu

Ditentang warga Korea Selatan, Dikutuk China

Meski demikian, sebuah survei memperlihatkan lebih dari 85 persen masyarakat Korea Selatan menentang rencana Jepang tersebut.

Tujuh dari 10 orang mengaku mereka akan mengonsumsi lebih sedikit makanan laut jika Jepang tetap menjalankan rencananya membuang limbah.

China juga mengutuk langkah Jepang dan menuduh negara itu kurang transparan.

Mereka juga menyebut apa yang Jepang lakukan adalah ancaman bagi lingkungan laut dan kesehatan masyarakat dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com