Di sisi lain, saham produsen garam serta makanan laut di Korea Selatan meningkat dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan saham juga terlihat pada produsen tuna kaleng.
Jepang direncanakan akan melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton air limbah ke Samudera Pasifik.
Air tersebut merupakan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang rusak di pembangkit listrik Fukushima setelah Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami pada 2011.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi sebelumnya telah mengatakan, metode yang akan dilakukan Jepang laik secara teknis dan sejalan dengan praktik internasional.
Pemerintah Jepang juga telah berulangkali meyakinkan bahwa air yang akan dibuang aman dan telah disaring.
Penyaringan bertujuan menghilangkan sebagian besar isotop meskipun masih mengandung tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Baca juga: Warga Jepang Ramai-ramai Ikut Kursus Tersenyum, Rela Bayar Ratusan Ribu
Meski demikian, sebuah survei memperlihatkan lebih dari 85 persen masyarakat Korea Selatan menentang rencana Jepang tersebut.
Tujuh dari 10 orang mengaku mereka akan mengonsumsi lebih sedikit makanan laut jika Jepang tetap menjalankan rencananya membuang limbah.
China juga mengutuk langkah Jepang dan menuduh negara itu kurang transparan.
Mereka juga menyebut apa yang Jepang lakukan adalah ancaman bagi lingkungan laut dan kesehatan masyarakat dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.