Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya sudah mengetahui kehadiran Nikuba sejak 2022. Dia juga sudah mengirim tim untuk melihat alat tersebut.
Dikutip dari Antara, BRIN menyatakan bahwa alat tersebut masih membutuhkan riset lanjutan.
Meskipun demikian, BRIN berkomitmen untuk menyempurnakan alat tersebut bersama dengan penemunya, Aryanto Misel.
"Kalau di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," tandasnya.
BRIN juga menyediakan berbagai fasilitas riset yang bisa dipakai untuk meneliti teknologi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya