Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Nikuba, Mungkinkah Air Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar?

KOMPAS.com - Nikuba, alat yang disebut mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk menggerakkan mesin kendaraan, tengah menjadi sorotan publik.

Alat yang mampu ubah air jadi bahan bakar itu diciptakan oleh Aryanto Misel (67).

Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengatakan telah membuktikan kemampuan alat yang memiliki akronim dari "Niku Banyu" atau "Ini Air".

"Bahkan sampai sekarang 31 unit Nikuba sedang digunakan oleh Kodim dan Koramil Lemahabang, dan hampir 3 bulan ini katanya tidak pernah isi bensin, hanya isi ulang air saja,” kata dia, dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Nikuba juga mendapat atensi dari salah satu pabrikan otomotif terkemuka di Eropa.

Teknologi tersebut mendapat kesempatan untuk dipresentasikan di pabrik otomotif Italia pada 18 Juni 2023 silam.

Tidak dijelaskan siapa saja pabrikan Italia yang melihat cara kerja Nikuba.

Namun, Italia merupakan negara asal beragam produsen otomotif ternama seperti Ferrari, Lamborghini, dan Ducati.

Lantas, bisakah teknologi mengubah air menjadi bahan bakar?

Ada kemungkinan

Dosen teknik mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, teknologi yang mampu mengubah air jadi BBM sangat mungkin terjadi.

"Ya, mungkin," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Menurutnya, penelitian soal teknologi yang bisa mengubah air menjadi BBM itu bukan hal baru.

"Sudah ada sejak zaman dulu kala," kata dia.

Bahkan, temuan teknologi yang mengonversi air jadi BBM itu juga telah diimplementasikan.

"(Sudah) diimplementasikan kok. Banyak kan alat elektrolisis dijual di market. Cuma harganya masih mahal ya. Dan butuh listrik eksternal," jelas dia.

Jayan menjelaskan, ada 4 metode yang bisa digunakan untuk mengubah air menjadi BBM, di antaranya:

  1. Thermochemical Processes
  2. Electrolytic Processes
  3. Photolytic processes
  4. Biological Processes.

"Yang paling populer digunakan adalah nomor dua (electrolytic processes)," tandas dia.

Bagaimana cara mengubah air jadi bahan bakar?

Pada prinsipnya, air bisa dielektrolisis menjadi hidrogen dan oksigen. Yang menjadi BBM adalah hidrogen.

Forum Guru Besar ITB menyatakan, untuk mengonversi energi tersebut, terdapat hukum temodinamika yang belum pernah terbantahkan oleh semua peristiwa yang berlangsung di alam, yakni:

1. Hukum kekekalan

Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, tetapi dalam semua transformasinya energi adalah tidak diciptakan dan tidak dimusnahkan.

2. Kecenderungan materi dan energi

Materi dan energi cenderung berubah dari teratur menjadi tidak teratur. Penyebarannya dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah secara spontan.

Dalam proses menghasilkan hidrogen dari air, ikatan kimia dari air perlu diputus. Dan untuk memutus ikatan kimia air dibutuhkan energi yang besar.

Metode lain untuk membangkitkan gas hidrogen melalui pemisahan atom air (water splitting) adalah dengan menggunakan listrik.

Fenomena ini kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Faraday, melalui penjelasan peran katalis dalam menurunkan energi aktivasi dan mekanisme proses elektrokatalis.

Energi yang dibutuhkan

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan atom hidrogen dengan oksigen pada air bisa diketahui dengan konkret.

Masih dari sumber yang sama, energi yang dibutuhkan memutus ikatan atom hidrogen dengan oksigen pada H2O adalah sama dengan energi pembentukan (heat of formation) H2O, yaitu: 285.820 kJ/k.mol, atau 15,8 MJ/kg.

Energi yang terkandung di dalam molekul hidrogen (H2) adalah nilai energi pembakaran (heat of combustion) yang nilainya kebetulan sama yaitu 15,8 MJ/kg.

Berdasarkan beberapa publikasi penelitian, diketahui data empiris bahwa efisiensi energi melalui konversi elektrolisis air pada saat ini berkisar antara 40-80 persen.

Jumlah energi itu menjadi kendala lantaran energi yang diperlukan untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen bisa jadi lebih besar daripada energi yang dihasilkan.

Hidrogen dapat digunakan oleh kendaraan bermotor dengan beberapa cara, seperti pembakaran umumnya dikenal dengan internal combustion engine dan fuel cell electric vehicle.

BRIN menyediakan fasilitas penelitian

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya sudah mengetahui kehadiran Nikuba sejak 2022. Dia juga sudah mengirim tim untuk melihat alat tersebut.

Dikutip dari Antara, BRIN menyatakan bahwa alat tersebut masih membutuhkan riset lanjutan. 

Meskipun demikian, BRIN berkomitmen untuk menyempurnakan alat tersebut bersama dengan penemunya, Aryanto Misel.

"Kalau di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," tandasnya.

BRIN juga menyediakan berbagai fasilitas riset yang bisa dipakai untuk meneliti teknologi tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/06/083000965/ramai-soal-nikuba-mungkinkah-air-bisa-diubah-jadi-bahan-bakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke