Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Ginjal Bocor, Gejala, Penyebab, Risiko, dan Cara Mencegahnya?

Kompas.com - 05/07/2023, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ginjal bocor adalah istilah yang sering digunakan masyarakat awam untuk menyebut kondisi ginjal yang mengeluarkan banyak protein di dalam urine. 

Dalam istilah medis, ginjal bocor disebut sebagai proteinuria atau albuminuria. Kondisi ini terjadi ketika urine mengandung protein yang terlalu banyak.

Dikutip dari Hopkins Medicine, bocornya protein ke dalam urine biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik.

Ketika glomeruli rusak, kondisi ini disebut nefritis atau glomerulonefritis. Kondisi lainnya juga dapat menyebabkan nefritis, termasuk hipertensi, penyakit jantung dan diabetes, serta jenis penyakit ginjal lainnya.

Baca juga: Benarkah Lemon Bisa Digunakan Mencegah Batu Ginjal?

Gejala ginjal bocor

Dilansir dari Verywell Health tanda-tanda kelebihan protein dalam urin adalah tanda-tanda yang berkembang bersamaan dengan penyakit ginjal kronis, beberapa di antaranya meliputi:

  • Intoleransi terhadap dingin
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Bau amonia pada nafas (uremia fetor)
  • Rasa logam di mulut (dysgeusia)
  • Dispnea (sesak napas)
  • Mudah memar
  • Pembengkakan (edema) pada wajah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Gatal (pruritus)
  • Kehilangan selera makan
  • Urin berbusa
  • Sulit atau sering buang air kecil, termasuk di malam hari
  • Nyeri pada ginjal, kaki, atau punggung atas.

Baca juga: Kisah Coonghe, Pemilik Batu Ginjal Terbesar di Dunia

 

Penyebab ginjal bocor

Ilustrasi diabetes, waspadai Indonesia berada di posisi ke-5 dengan kasus diabetes terbanyak di dunia. Kenali penyebab dan cara mencegahnya. Shutterstock/Fadhli Adnan Ilustrasi diabetes, waspadai Indonesia berada di posisi ke-5 dengan kasus diabetes terbanyak di dunia. Kenali penyebab dan cara mencegahnya.
Proteinuria biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik.

Ginjal berfungsi menyaring cairan tubuh, membuang nutrisi yang berharga, dan memindahkannya kembali ke dalam tubuh serta mengubah partikel limbah menjadi urin.

Ketika sistem penyaringan dalam ginjal tidak bekerja dengan baik, maka akan menyebabkan terlalu banyak protein yang masuk ke dalam air seni.

Ginjal bocor bisa terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang. Beberapa masalah jangka pendek yang dapat menjadi penyebabnya meliputi:

  • Dehidrasi
  • Demam atau infeksi
  • Latihan intensif

Sementara itu, kondisi jangka panjang yang dapat menyebabkan ginjal bocor meliputi:

1. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal kronis adalah salah satu masalah utama yang dapat menyebabkan proteinuria atau albuminuria.

Ginjal yang sehat akan mencegah albumin dalam darah masuk ke urin. Albumin dalam urin Anda bisa menjadi tanda penyakit ginjal stadium awal.

2. Diabetes

Hiperglikemia jangka panjang atau kondisi ketika kadar glukosa (gula) yang lebih tinggi dari normal dalam darah dapat merusak kapiler di ginjal yang disebut glomeruli.

Pembuluh darah kecil ini bersatu bersama untuk membentuk membran glomerulus. Struktur ini menyaring limbah dari darah ke dalam urin sekaligus mencegah zat-zat penting, seperti albumin dan sel darah agar tidak bocor.

3. Tekanan darah tinggi

Sekitar 40 persen orang-orang dengan tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan 25 persen dari mereka yang minum obat untuk tekanan darah tinggi akan mengalami albuminuria.

Mengontrol tekanan darah dapat membantu Anda mengelola kondisi tersebut. Selain itu, tekanan darah tinggi adalah komplikasi umum dari diabetes.

4. Penyakit jantung

Orang yang mengalami gagal jantung sering mengalami albuminuria.

Hal tersebut terjadi di karenakan akibat disfungsi lapisan sel di dalam pembuluh darah atau karena tekanan yang meningkat di dalam pembuluh darah.

Albuminuria pada penyakit jantung cenderung dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk.

Baca juga: Satu Tubuh Punya Empat Ginjal, Bagaimana Bisa?

Faktor risiko ginjal bocor

Dikutip dari Healthline, selain karena penyebab di atas, orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini termasuk orang dengan:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal kronis
  • Orang yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang memiliki latar belakang ras atau etnis tertentu, seperti orang Afrika-Amerika, orang Hispanik, dan penduduk asli Amerika
  • Orang-orang yang memiliki peningkatan risiko penyakit ginjal.

Selain itu, orang-orang yang mengalami cedera ginjal akut (sementara) juga dapat menyebabkan albumin masuk ke dalam air seni.

Albuminuria juga dapat menandakan risiko yang lebih tinggi terkena berbagai penyakit kardiovaskular.

 

Pengobatan untuk ginjal bocor

Dilansir dari Clevelandclinic, penanganan proteinuria atau ginjal bocor tergantung pada penyebabnya.

Apabila penyakit ginjal menyebabkan proteinuria, rencana perawatan mungkin mencakup pengobatan, perubahan pola makan, dan olahraga.

Selain itu, dokter mungkin meresepkan obat tekanan darah jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.

Namun, jika Anda memiliki tekanan darah rendah, maka dokter harus menjadwalkan tes urin tahunan dan pemeriksaan tekanan darah.

Kemudian, apabila Anda menderita diabetes, pengobatan yang mungkin dilakukan adalah dengan mengelola gula darah dam Anda harus menjalani tes darah GFR setiap tahun.

Jika Anda memiliki proteinuria tetapi tidak menderita diabetes, tekanan darah tinggi atau kondisi medis lainnya, dokter dapat meresepkan obat tekanan darah untuk membantu mencegah kerusakan ginjal.

Sebaiknya periksakan tekanan darah dan tes urine Anda setiap enam bulan untuk memastikan Anda tidak memiliki penyakit ginjal.

Jika mengalami proteinuria ringan atau sementara, Anda mungkin tidak memerlukan pengobatan.

Baca juga: Waspada, Kenali 9 Gejala Peyakit Ginjal Diabetik dan Penyebabnya Berikut Ini

Bagaimana cara mencegah ginjal bocor?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah ataupun merawat diri agar tidak mengalami ginjal bocor, beberapa di antaranya, meliputi:

  • Mengurangi makan protein
  • Membatasi asupan garam yang dapat menurunkan tekanan darah
  • Makan lebih banyak serat yang dapat membantu mengurangi kolesterol dan mengatur gula darah
  • Berolahraga atau bergerak secara teratur dan usahakan untuk beraktivitas setidaknya dua jam setiap minggu
  • Memeriksa gula darah secara teratur
  • Berhenti merokok dan menggunakan tembakau
  • Menghindari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) kecuali jika direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. NSAID yang paling umum termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com