Penamaan para tokoh di majalah Bobo merupakan hasil adaptasi dari Bobo versi Belanda.
Tokoh Upik, misalnya, merupakan adaptasi dari tokoh Boemsi, dan tokoh Paman Gembul adaptasi dari Oom Siokop.
Sementara itu, nama tokoh Bobo versi Belanda tidak diubah di majalah versi Indonesia.
Dikutip dari Gramedia, pada saat itu, majalah Bobo merupakan salah satu majalah anak-anak yang pertama kali memiliki desain berwarna di Indonesia.
Edisi pertama majalah Bobo dijual dengan harga spesial, yaitu Rp 20.
Namun, mengikuti perkembangan zaman, harga majalah Bobo naik lantaran adanya inflasi.
Pada 1975, harga Bobo menjadi Rp 65. Lalu pada 1990-an harga majalah Bobo naik drastis menjadi Rp 1.200–Rp 1.500.
Baca juga: Majalah Bobo Rayakan Ulang Tahun ke-49 Bersama Anak-anak dan Pembaca Setia
Sejak terbit kali pertama pada 1973, majalah Bobo terus mengembangkan konten mereka.
Pada edisi pertama, Bobo memuat cerita bergambar "Keluarga Kelinci" yang dicetak berwarna.
Cerita bergambar lain, seperti "Cerita dari Negeri Dongeng", dicetak hitam-putih. "Cerita dari Negeri Dongeng" lantas dicetak berwarna juga di pertengahan 1973.
Lalu pada 1975, majalah ini membuat rubrik baru “Apa Kabar, Bo?” yang menampilkan surat, puisi, gambar kiriman pembaca.
Pada 1977, ada rubrik “Sahabat Pena”, serta “Pengetahuan” yang berisi cerita bergambar edukatif. Komik "Deni Manusia Ikan", "Juwita", dan "Si Sirik" juga terbit pertama kali di tahun 1977.
Di awal 2000-an, majalah Bobo membuat kegiatan untuk mewadahi minat dan bakat anak, antara lain lewat Bobo Young Journalist yang serupa pelatihan menjadi wartawan.
Ada pula Konferensi Anak Bobo yang menyeleksi dan mengumpulkan anak-anak dari berbagai daerah. Mereka lantas melakukan konferensi selama beberapa hari, dan berdialog dengan presiden dan menteri.
Hingga saat ini, Bobo masih terus beradaptasi, terutama di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Majalah Bobo mengembangkan sejumlah platform digital dan sniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua.
Mereka juga menjalin kerja sama dengan Pickatale, aplikasi serupa perpustakaan besar untuk membaca dan mengeksplorasi bahan bacaan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.