"Ini bisa dilihat dari laporan keuangan PT Telkom triwulan 1 tahun 2023 yang pendapatannya mencapai Rp 36 triliun dan laba konsolidasi sebesar Rp 6,4 triliun," paparnya.
Dari jumlah pendapatan Telkom periode itu, sebanyak Rp 7 triliun berasal dari setoran 9,2 juta pelanggan Indihome setelah naik 600.000 dari tahun 2021.
Saham Telkom bertambah Dengan hitungan tadi, diperkirakan tahun 2023 jumlah pelanggannya akan mencapai 10,2 juta yang diprediksi akan menyumbang pendapatan ke Telkomsel sekitar Rp 34 triliun.
Kemudian pada triwulan 1 tahun 2023, pendapatan bisnis digital Telkomsel naik dengan 1,1 persen periode sama tahun 2022.
Bisnis digital menyumbang 84,4 persen keseluruhan pendapatannya naik dari Rp 21,3 triliun menjadi Rp 21,5 triliun dan mencatat laba triwulan 1 tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun, naik 16,2 persen Rp 4,58 triliun periode sama 2022.
Hendrowijono menyebutkan, Indihome saat ini menguasai 80 persen pangsa pasar layanan FMC di Indonesia, sisanya dibagi antara IOH dan XL Axiata.
Rata-rata ARPU (average revenue per user–rata-rata pendapatan dari tiap pelanggan) Indihome selama ini Rp 274.000 per bulan.
Pihaknya mengatakan, masih banyak hal yang harus diselaraskan dengan kebijakan FMC antara kedua entitas ini sebelum merger layanan dilaksanakan. Namun secara teknis, dikatakan tidak ada masalah, Telkomsel sudah berpengalaman dalam mengelola Orbit.
Masuknya Indihome ke Telkomsel menjadikan value Telkomsel naik, sehingga saham SingTel akan tergerus (terdilusi). Singtel pun berkontribusi dalam proses ini dengan menyetor ke Telkom tambahan modal sekitar Rp 2,7 triliun agar sahamnya bertahan pada 30,1 persen.
Dengan kondisi ini, saham Telkom di Telkomsel bertambah menjadi 69,9 persen.
Menurut Ririek, adanya transformasi ini akan meningkatkan fokus TelkomGroup untuk memajukan lini bisnis B2B (Business-to-Business) di Indonesia.
TelkomGroup ke depannya akan fokus ke bisnis B2B. Sementara untuk model bisnis B2C (Business to Consumer) seperti layanan internet dan TV berbayar IndiHome, akan diserahkan ke anak usahanya, Telkomsel.
“Ini merupakan tonggak perjalanan penting bagi transformasi TelkomGroup yang berfokus memajukan B2B (Business-to-Business) Indonesia," ujar Ririek dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/6/2023).
Adanya kesepakatan kedua belah pihak juga menjadi bagian dari strategi utama Five Bold Moves Telkomsel (lima program utama yang menjadi nilai perusahaan ke depan).
Seperti halnya dalam menghadirkan layanan broadband yang lebih luas, merata, andal, mendukung akselerasi inklusi dan ekonomi digital, memperkuat bisnis perseroran, dan sebagainya.