Diberitakan Sky News, pemerintah menutup Lapangan Merah pusat Moskwa sebagai tindakan pencegahan anti-teror.
Sayangnya, lokasi ini merupakan wilayah yang ramai akan turis.
Para turis tampak kecewa akibat penutupan ini meskipun mereka akhirnya mengetahui alasannya.
Sementara penduduk sekitar Moskwa dan wilayah yang dilewati pasukan Wagner terlihat terguncang.
Ada yang mempertimbangkan pindah ke kota lain, tidak ingin terlibat konflik politik, mengeluhkan reaksi pemerintah, bahkan mengutuk perang yang terjadi dengan Ukraina.
Selain itu, polisi berpakaian preman memeriksa dokumen orang-orang yang berada di pusat kota.
Baca juga: Alasan Wagner Menghentikan Serangan di Rusia dan Kembali ke Pangkalan
Pasukan Wagner terlihat melakukan perjalanan di dekat Yelets, sebuah kota yang hanya berjarak sekitar 386 kilometer dari ibu kota Moskwa.
Konvoi mereka berusaha ditahan oleh tembakan helikopter tentara Rusia.
Akhirnya pada Sabtu (24/6/2023), Yevgeny Prigozhin memutuskan mundur dan memerintahkan pasukannya kembali ke markas mereka.
Dia mengatakan, tentara Wagner berhasil maju dalam jarak 199 kilometer dari Moskwa selama 24 jam terakhir.
Diberitakan CNA, langkah-langkah keamanan masih dilakukan di Moskwa pada Minggu (25/6/2023) meskipun lebih sedikit polisi yang berjaga.
Sementara warga mulai bersikap santai dan tidak merasa terancam meskipun nasib pasukan Prigozhin masih belum jelas.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Perang Rusia-Ukraina Dimulai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.