Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Lukashenko, Presiden Belarus yang Jadi Penengah Konflik Wagner Vs Rusia

Kompas.com - 26/06/2023, 11:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dilansir dari laman Britannica, sosoknya menciptakan sebuah fraksi yang disebut "Komunis untuk Demokrasi".

Dia  juga menjadi satu-satunya wakil yang menentang perjanjian pada Desember 1991 yang menyebabkan pembubaran Uni Soviet.

Kendati demikian, Lukashenko mempertahankan hubungan dekat dengan fraksi komunis konservatif di Belarus yang telah merdeka.

Baca juga: Alasan Wagner Menghentikan Serangan di Rusia dan Kembali ke Pangkalan

Presiden pertama dan satu-satunya Belarus

Lukashenko untuk kali pertama terpilih sebagai Presiden Belarus pada 1994, mengalahkan empat kandidat lain.

Pada 10 Juli 1994, Alexander Lukashenko berhasil meraih 80,3 persen suara di putaran kedua melawan Perdana Menteri Vyacheslav Kebich.

Tahun-tahun pertama kepresidenan, dia fokus pada janji masa kampanye, yakni "untuk membawa negara kembali dari jurang maut".

Turut mempromosikan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia, Lukashenko menandatangani sejumlah perjanjian dengan presiden negara tetangga tersebut.

Pada 1996, dia membujuk para pemilih untuk menyetujui konstitusi baru yang memungkinkan untuk memperpanjang masa kekuasaan.

Masih dari Britannica, sosok Alexander Lukashenko kerap dicap sebagai seorang pemimpin otoriter dan tidak dapat diprediksi.

Dia juga menentang reformasi ekonomi dan politik, menekan perbedaan pendapat di media dan masyarakat, serta memimpin Belarus "menjauhi" Eropa dan komunitas internasional.

Terpilih kembali, dilarang datang ke negara Uni Eropa

Terpilih kembali pada 2001, Alexander Lukashenko mengawasi pengesahan amandemen kontroversial yang memungkinkannya mencalonkan diri sebagai presiden untuk jabatan ketiga.

Lukashenko pun memenangi pemilihan umum 2006 di tengah tuduhan perusakan.

Banyak negara dan organisasi mengutuk pemilihan, termasuk Uni Eropa yang melarang Lukashenko dan sejumlah pejabat memasuki salah satu negara anggotanya.

Hingga pada 2008, dalam upaya meningkatkan hubungan dengan Belarus, Uni Eropa untuk sementara mencabut larangan perjalanannya terhadap presiden.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com