Sebuah studi oleh Yang pada 2010 menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi risiko kanker karena senyawa bioaktif seperti katekin.
Teh hijau dapat memengaruhi beberapa jalur sinyal, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menyebabkan kematian sel kanker.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan dalam hal ini.
Sebuah studi pada 2014 menunjukkan bahwa minum teh hijau mungkin bermanfaat untuk diabetes tipe 2.
Katekin yang ada dalam teh hijau dapat menghambat glukosa memasuki sel dan menurunkan kadar glukosa darah.
Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk memeriksa apakah teh hijau dapat menurunkan gula darah.
Baca juga: Apakah Teh Hijau Bisa Menurunkan Berat Badan?
Sebuah studi oleh Rothenberg dkk pada 2018 menunjukkan bahwa katekin dalam teh hijau dapat membantu mengurangi berat badan.
Katekin teh hijau dapat menghambat enzim pencernaan seperti lipase pankreas, amilase, dan glukosidase sehingga terjadi penurunan tingkat penyerapan gula dan lemak.
Selain itu, reaksi di antara mikroba dalam usus, sisa karbohidrat, dan katekin teh hijau menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat meningkatkan metabolisme lemak.
Penyakit radang usus (IBD) disebabkan oleh peradangan pada saluran pencernaan.
Diare, sakit perut, kelelahan, dan berkurangnya nafsu makan adalah gejala utamanya.
Menurut sebuah studi pada 2019, katekin dan polifenol dalam teh hijau mungkin bermanfaat untuk IBD.
Polifenol dapat menurunkan peradangan dengan menstimulasi enzim antioksidan dan mengurangi sitokin inflamasi (mediator jalur inflamasi).
Baca juga: Hindari Mengonsumsi Teh Hijau di 4 Waktu Berikut
Selain sederet manfaatnya bagi kesehatan, ternyata konsumsi teh hijau juga memiliki efek samping. Berikut beberapa di antaranya:
Selain itu, interaksi teh hijau dengan beberapa obat tertentu juga dapat memunculkan efek samping lainnya, seperti:
Maka dari itu, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami efek samping setelah mengonsumsi teh hijau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.