Nama zona radiasi diambil dari bagaimana cahaya dipindahkan dari inti di bawah ke zona bagian atas.
Di sini, cahaya diteruskan dari atom ke atom, dan bukan bersirkulasi seperti di zona konveksi yang kurang padat.
Zona konveksi adalah lapisan terluar interior matahari dan membentuk sekitar dua per tiga volume Matahari.
Di dasar zona konveksi, suhunya sekitar 1,9 juta derajat celsius dan jauh lebih padat daripada zona radiasi.
Baca juga: Mengenal Lapisan Ozon: Pengertian, Kandungan, dan Fungsinya
Sering disebut sebagai “permukaan” Matahari, fotosfer sebenarnya adalah lapisan pertama dari atmosfer Matahari.
Tebalnya sekitar 402 kilometer dan suhu rata-ratanya sekitar 5.500 derajat celsius. Lapisan ini memancarkan cahaya putih yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Matahari tampak kuning dari permukaan Bumi karena cahaya biru dihamburkan oleh partikel-partikel di atmosfer, yang juga membuat langit tampak biru.
Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya
Kromosfer terletak tepat di atas lapisan fotosfer, dengan ketebalan rata-rata sekitar 2.400 kilometer, dengan suhu sekitar 20.000 derajat celsius.
Lapisan ini terkenal sulit dipelajari, karena di situlah hukum fisika yang memengaruhi pergerakan materi matahari mulai berubah.
Di kromosfer bawah, material Matahari bergerak sebagai gas atau cairan biasa, dan di kromosfer atas dan di atasnya, gaya magnet mendominasi gerakan.
Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
Wilayah transisi adalah tempat kromosfer menjadi korona, dan suhu naik dengan cepat dari ribuan menjadi jutaan derajat.
Lapisan ini diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 15 kilometer, ketinggian dan posisi pastinya tidak diketahui dengan baik.
Justru, "wilayah transisi" ini membentuk semacam lingkaran cahaya di sekitar fitur kromosfer yang bergeser dan berputar.
Baca juga: 5 Lapisan Atmosfer, Paling Jauh Bisa Mencapai 10.000 Km di Atas Permukaan Bumi
Korona adalah atmosfer atas Matahari yang dinamis dengan suhu mencapai jutaan derajat. Lapisan ini diisi dengan plasma, yang pergerakannya diatur oleh jalinan medan magnet yang mengelilingi Matahari.
Korona adalah sumber angin matahari serta semburan matahari dan lontaran massa korona, yakni letusan matahari energik yang menciptakan cuaca antariksa terkuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.