Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Lapisan Matahari, Ada yang Memiliki Suhu Mencapai 15 Juta Derajat Celsius

Kompas.com - 23/06/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Nama zona radiasi diambil dari bagaimana cahaya dipindahkan dari inti di bawah ke zona bagian atas.

Di sini, cahaya diteruskan dari atom ke atom, dan bukan bersirkulasi seperti di zona konveksi yang kurang padat.

3. Zona Konveksi

Zona konveksi adalah lapisan terluar interior matahari dan membentuk sekitar dua per tiga volume Matahari.

Di dasar zona konveksi, suhunya sekitar 1,9 juta derajat celsius dan jauh lebih padat daripada zona radiasi.

Baca juga: Mengenal Lapisan Ozon: Pengertian, Kandungan, dan Fungsinya

4. Fotosfer

Sering disebut sebagai “permukaan” Matahari, fotosfer sebenarnya adalah lapisan pertama dari atmosfer Matahari.

Tebalnya sekitar 402 kilometer dan suhu rata-ratanya sekitar 5.500 derajat celsius. Lapisan ini memancarkan cahaya putih yang bisa dilihat oleh mata manusia.

Matahari tampak kuning dari permukaan Bumi karena cahaya biru dihamburkan oleh partikel-partikel di atmosfer, yang juga membuat langit tampak biru.

Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya

5. Kromosfer

Kromosfer terletak tepat di atas lapisan fotosfer, dengan ketebalan rata-rata sekitar 2.400 kilometer, dengan suhu sekitar 20.000 derajat celsius.

Lapisan ini terkenal sulit dipelajari, karena di situlah hukum fisika yang memengaruhi pergerakan materi matahari mulai berubah.

Di kromosfer bawah, material Matahari bergerak sebagai gas atau cairan biasa, dan di kromosfer atas dan di atasnya, gaya magnet mendominasi gerakan.

Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

6. Wilayah transisi

Wilayah transisi adalah tempat kromosfer menjadi korona, dan suhu naik dengan cepat dari ribuan menjadi jutaan derajat.

Lapisan ini diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 15 kilometer, ketinggian dan posisi pastinya tidak diketahui dengan baik.

Justru, "wilayah transisi" ini membentuk semacam lingkaran cahaya di sekitar fitur kromosfer yang bergeser dan berputar.

Baca juga: 5 Lapisan Atmosfer, Paling Jauh Bisa Mencapai 10.000 Km di Atas Permukaan Bumi

7. Korona

Korona adalah atmosfer atas Matahari yang dinamis dengan suhu mencapai jutaan derajat. Lapisan ini diisi dengan plasma, yang pergerakannya diatur oleh jalinan medan magnet yang mengelilingi Matahari.

Korona adalah sumber angin matahari serta semburan matahari dan lontaran massa korona, yakni letusan matahari energik yang menciptakan cuaca antariksa terkuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com