Banyak kucing yang tidak menyukai aroma kopi. Kafein adalah komponen dari keluarga senyawa methylxanthine yang ditemukan dalam biji kopi, daun teh, dan biji kakao.
Senyawa tersebut diketahui tidak cocok bagi hewan peliharaan. Mengonsumsi kafein dapat memengaruhi saluran pencernaan, kardiovaskular, dan sistem saraf pusat kucing.
Baca juga: 5 Tips Sederhana Menghilangkan Rasa Takut pada Kucing
Dilansir A-Z Animals, aroma kayu putih atau Eucalyptus biasanya digunakan untuk aromaterapi sebagai minyak esensial, dan umum digunakan sebagai obat rumahan untuk pilek dan flu.
Namun, aroma pekat minyak kayu putih cukup kuat dan dapat menyebabkan iritasi pada saluran hidung kucing, bahkan membuat mata mereka terasa perih.
Lavender menjadi salah satu tanaman yang memiliki aroma menenangkan menjadikannya wewangian yang populer untuk aromaterapi.
Namun tidak demikian dengan kucing, mereka tampaknya membenci bau lavender karena aroma yang kuat menjadi terlalu berlebihan bagi mereka.
Sebagian besar kucing tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu di area yang aroma lavendernya menyengat.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Trauma pada Kucing Peliharaan, Apa Saja?
Bau yang kuat dari kapur barus menjadi alasan utama mengapa sebagian besar kucing menolak dan tidak ingin menciumnya.
Kapur barus terbuat dari bahan kimia seperti naphthalene, paradichlorobenzene, atau bahan yang lebih modern seperti transfluthrin.
Beberapa bahan ini juga diketahui memiliki kemungkinan sifat karsinogenik, membuatnya tidak aman untuk ditempatkan di sekitar kucing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.