Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Luar Biasa, Kasus Rabies, dan Gejalanya...

Kompas.com - 16/06/2023, 21:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pasalnya, rata-rata kasus gigitan hewan yang terinfeksi rabies lebih dari 80.000 kasus dengan jumlah kematian rata-rata 68 orang.

Terkait hal tersebut, ia menyampaikan bahwa korban rabies meninggal karena terlambat dilarikan ke fasilitas kesehatan (faskes).

Korban baru berobat ketika kondisi mereka sudah parah dan seringnya di atas satu bulan setelah digigit hewan yang terinfeksi rabies.

Bila virus itu masuk ke tubuh manusia, penyakit ini dapat memunculkan gejala seperti:

  • Demam
  • Badan lemas dan lesu
  • Tidak nafsu makan
  • Insomnia
  • Sakit kepala hebat
  • Sakit tenggorokan
  • Sering ditemukan nyeri
  • Rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan
  • Cemas
  • Mulai timbul fobia, seperti hidrofobia, aerofobia, dan fotofobia.

Baca juga: 8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Yang terjadi pada tubuh ketika terkena rabies

Rabies dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak langsung melalui kulit yang terluka atau selaput lendir di mata, hidung, atau mulut.

Penularan berasal dari air liur atau jaringan otak atau sistem saraf dari hewan yang terinfeksi rabies.

Dilansir dari Health Essentials, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh ketika terkena rabies. Berikut penjelasannya:

1. Inkubasi

Virus rabies masuk ke dalam tubuh ketika air liur hewan yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka yang biasanya disebabkan oleh gigitan.

Virus kemudian bergerak sangat lambat di sepanjang saraf menuju sistem saraf pusat.

Ketika mencapai otak, kerusakan yang terjadi akan menyebabkan gejala-gejala neurologis. Setelahnya, rabies dapat menyebabkan koma dan kematian.

Tapi, virus butuh waktu selama berhari-hari hingga berminggu-minggu sebelum masuk ke dalam sistem saraf. Fase ini dinamakan inkubasi.

Korban tidak akan mengalami gejala apa pun ketika selama inkubasi.

Bagi korban yang mendapat perawatan awal setelah digigit hewan yang terkena rabies, mereka bisa selamat dari penyakit ini.

Baca juga: Benarkah Anjing Buta Warna? Berikut Penjelasannya

2. Fase prodromal

Virus rabies kemudian bergerak melalui sel-sel saraf ke otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan kerusakan saraf saat berjalan.

Kemudian, dimulailah fase prodmoral ketika virus masuk ke sistem saraf dan pada tahap ini sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawannya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tren
Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com