Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Soekarno dan Gerakan Hidup Baru di Era Post Truth

Kompas.com - 09/06/2023, 11:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Era post-truth ditengarai pula memberi ruang pada pertumbuhan radikalisme. Paham-paham radikal disebarluaskan tidak lagi melalui buku-buku dan literasi produk mesin cetak, tapi menggunakan media sosial.

Kecepatan dan kemudahan akses informasi membuat media sosial efisien dan efektif buat penyebarluasan konten-konten radikal.

Dulu awal abad XX, melalui surat kabar (produk teknologi mesin cetak), primordialisme mencair dalam komunitas “bangsa” (nation).

Di era post-truth, melalui media sosial, saya melihat justru primordialisme potensial tumbuh kembali. Pengelompokan agama, ras, etnis, dan primordial yang lain, tumbuh pesat. Bermula dari dunia maya, lalu nyata.

Sangat mungkin bercumbu dengan kepentingan politik. Sangat mungkin pula berkolaborasi dengan modal/kapital. Potensial mengancam persatuan-kesatuan bangsa, integrasi bangsa.

Serupa meski tak sama. Soekarno menyerukan “gerakan hidup baru” karena bayang-bayang disintegrasi pada dekade 1950-an pasca-Pemilu 1955.

Kini, seruan itu terasa nyaring dan aktual juga karena bayang-bayang disintegrasi pada era post-truth menyongsong Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com