SAMPAI masa kini masih ada yang skeptis mempertanyakan kebenaran sejarah tentang Ken Arok, kapan dan siapa yang membangun Candi Borobudur, Gunung Padang bukan situs arkeologis dibangun oleh manusia namun bukit alami, apa yang sebenarnya terjadi antara Majapahit dengan Pajajaran maupun siapa dalang gerakan 30 September 1065.
Saya pribadi juga tidak tahu siapa gerangan yang menculik lalu membunuh ayah kandung saya pada suatu malam hari pasca-G30S di Denpasar, Bali.
Suasana polemik sejarah juga eksis di mana-mana termasuk Inggris. Para sejarawan sepakat bahwa Raja John dari Inggris sebagai raja Inggris pertama yang fasih berbahasa Inggris telah berjasa pada 1215 bersama para baron kerajaan Inggris menandatangani dokumen bersejarah yang disebut sebagai Magna Carta.
Hakim Agung yang sangat dihormati di Inggris, Lord Denning menyebut Magna Carta sebagai ”the greatest constitutional document of all times—the foundation of the freedom of the individual against the arbitrary authority of the despot".
Pada abad XXI minimal ada 4 eksemplar Magna Carta versi asli tahun 1215. Dua disimpan di British Library, satu di Lincoln Castle, dan satu di katedral Salisbury.
Empat dokumen bersejarah tersebut sempat dipamerkan selama satu hari saja pada tahun 2015 demi mendirgahayu 800 tahun Magna Carta versi tahun 1215.
Sejarah yang diajarkan di bangku sekolah Inggris menyatakan Raja John wafat pada 19 Oktober 1216 di Newark Castle, Nothinghamshire akibat menderita penyakit disentri.
Namun ada pula para sejarawan yang bersikeras yakin berdasar data Brut Chronicle bahwa Raja John dipaksa wafat akibat minum racun bufotoxin yang diramu oleh seorang biarawan sebuah biara di desa Swineshead di pedalaman Lincolnshire.
Pembunuhan dilakukan terhadap Raja John dianggap perlu sebab sang penandatangan Magna Carta tersebut memang dianggap sebagai “The Bad King” oleh gereja dan aristokrasi pada masa itu.
Versi sejarah mana yang benar dan mana yang hoax tentang wafatnya Raja John sampai masa kini masih pada situasi dan kondisi Wallahu a'lam bish-shawab.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.