Ia mengatakan, persiapan thudong sempat tergangggu karena datangnya pandemi Covid-19 pada 2020 yang lalu.
Namun, seiring waktu bhante Wawan mampu untuk membentuk panitia kecil di tingkat nasional dan daerah, sementara Prabu membantu mempersiapkan dokumen.
Baca juga: Harapan Menag, Candi Borobudur, dan Rumah Ibadah Buddha Dunia...
Prabu menjelaskan bahwa ia terbang ke Bangkok pada 17 Maret 2023 sebelum para biksu melakoni thudong.
Seelah itu, para biksu mulai berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023.
"Saya melepas rombongan thudong. Ikut sebentar jalan kaki. Beliau (bhante Wawan) lanjut, saya ngurusin hal-hal kecil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Batam," jelas Prabu.
Ia menambahkan, rombongan biksu yang melakukan thudong juga dilepas oleh Dirjen Bimas Kemenag pada 11 Mei 2023 di Jakarta.
"Saya berangkat, saya siapkan bersama teman-teman semua Macan Ali turun semua di setiap kota menjaga dengan ketat (para biksu)," tutur Prabu.
Baca juga: Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur: Informasi Tiket dan Jadwalnya
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, biksu yang berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia merupakan biksu hutan.
Hal tersebut dikatakan oleh pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Richard Perkasa.
Ia menyampaikan, biksu hutan yang ia maksud tidak benar-benar tinggal di hutan melainkan berada di pinggir hutan yang masih dapat terhubung dengan desa atau kota.
"Supaya masih bisa pindapata atau mengambil makanan atau minuman yang didermakan umat atau masyarakat dari (tempat tinggal) hutan kemudian ke hutan lagi," jelasnya.
Baca juga: Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia, 32 Biksu Makan Maksimal Dua Kali Sehari Sebelum Siang
Terpisah, Ketua Thudong Internasional Welly Widadi mengatakan, 32 biksu tersebut sanggup berjalan kaki lintas negara karena mereka sudah melakukan persiapan secara fisik.
Persiapan yang dimaksud adalah melakukan meditasi dan mengendalikan diri, seperti rasa lapar, rasa makanan, dan amarah.
Welly juga mengatakan, para biksu begitu gigih berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia karena mereka juga sudah siap secara mental.