Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Tata Surya dan Bimasakti Digunakan di Indonesia

Kompas.com - 02/06/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang membahas penggunaan kata 'Tata Surya' sebagai padanan 'Solar System' serta 'Bimasakti' digunakan untuk menggantikan 'Milky Way' ramai beredar di media sosial.

Pembahasan tersebut pertama kali dimulai oleh akun Twitter ini pada Selasa (30/5/2023).

Dalam unggahannya, warganet tersebut menyatakan kata 'Tata Surya' terdengar indah dibandingkan versi bahasa Inggris-nya yaitu 'Solar System'.

Mengetahui unggahan tersebut, warganet lain lantas mengungkapkan pendapat yang serupa. Ia menyukai kata 'Bimasakti' yang menjadi padanan 'Milky Way' di Indonesia.

Lalu, mengapa kata Tata Surya-Bimasakti menjadi pengganti Solar System dan Milky Way di Indonesia?

Baca juga: 5 Fakta Mengejutkan dari Planet-planet di Tata Surya


Tata Surya

Planet-planet Tata Surya yang mengelilingi matahariphotojournal.jpl.nasa.gov Planet-planet Tata Surya yang mengelilingi matahari
Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN, Emannuel Sungging Mumpuni menjelaskan bahwa Solar System merupakan penamaan resmi internasional dari Tata Surya.

"Solar System adalah penamaan resmi dari sebuah sistem keplanetan yang menginduk pada Matahari (Solar) sebagai benda utama," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Ia mengungkapkan, Matahari akan mengatur gerak dari benda-benda di Tata Surya, seperti planet, planet kerdil, benda langit seperti asteroid atau komet, dan proses lain yang terjadi di dalamnya seperti cuaca antariksa.

Nama Solar System dirumuskan dan ditentukan oleh Organisasi Ahli Astronomi Internasional (IAU).

"Bimasakti adalah penamaan pada galaksi tempat Tata Surya kita berada," lanjut Emannuel Sungging.

Ia menyatakan bahwa nama tersebut diadopsi dari interpretasi nenek moyang bangsa Indonesia.

Mereka memaknai benda di angkasa seolah-olah menggambarkan tokoh wayang Bima sedang bertarung di laut dalam mitologi Dewa Ruci.

"Versi barat-nya disebut sebagai Milky Way (jalur susu), jadi hanya masalah penamaan saja dari tempat galaksi kita berada," tambahnya.

Baca juga: Seperti Apa Galaksi Bimasakti? Begini Cara Menyaksikannya

Halaman:

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com