Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Persahabatan Penyelam dan Ikan Berwajah Mirip Manusia Selama 30 Tahun

Kompas.com - 27/05/2023, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan seorang penyelam tengah diganggu ikan besar berwajah seram viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah pemilik akun ini pada Jumat (26/5/2023), terlihat seorang penyelam sedang memecah hewan teritip yang kemudian dilemparkan ke ikan tersebut.

Hingga Sabtu 27/5/2023), video tersebut sudah tayang sebanyak 24,6 juta kali, disukai 68.000 akun Twitter, dan dibagikan 8.458 kali.

Menurut Mens Journal, ikan dalam video tersebut merupakan ikan jenis Asian sheepshead wrasse atau juga dikenal sebagai kobudai.

Memiliki wajah seperti manusia yang menyeramkan dengan dahi menonjol dan gigi tajam, seekor ikan kobudai ternyata pernah bersahabat dengan seorang penyelam selama 30 tahun.

Baca juga: Mengenal Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia


Persahabatan ikan dan manusia

Dikutip dari Good News Network, ikan kobudai bernama Yoriko pertama kali bertemu penyelam scuba asal Jepang Hiroyuki Arakawa sekitar 30 tahun yang lalu.

Saat itu, Hiroyuki tengah mengawasi pembangunan gerbang sebuah kuil agama Shinto yang berada di bawah air di Teluk Tateyama, Perfektur Chiba, Jepang.

Pria yang juga bekerja sebagai pemandu wisata dan pemilik toko selam itu bertemu dengan ikan Yoriko dan menjadi sangat dekat.

Pada awal pertemuan mereka, Hiroyuki menemukan Yoriko dalam kondisi hampir mati karena mulutnya terluka dan tidak bisa makan.

Untuk menyelamatkannya, Hiroyuki memutuskan untuk memberi ikan tersebut makanan. Selama sepuluh hari, ia memberi Yoriko daging dari lima kepiting.

Untungnya, Yoriko segera sembuh dalam waktu cepat. Mulai saat itu, persahabatan Hiroyuki dan Yoriko terjalin.

"Saya tidak yakin apakah itu sifat kobudai atau bukan. Mungkin karena ada rasa percaya di antara kami,” kata Hiroyuki kepada Great Big Story.

"Saya kira dia tahu bahwa saya menyelamatkannya, bahwa saya membantu ketika dia terluka parah. Jadi bagi saya bisa melakukan itu, saya bangga," lanjutnya.

Seperti bersahabat dengan manusia

Tangkap layar potret ikan kobudai bernama Yoriko. (YouTube/Great Big Story)YouTube/Great Big Story Tangkap layar potret ikan kobudai bernama Yoriko. (YouTube/Great Big Story)
Sejak itu, penyelam kini berusia lebih dari 79 tahun itu menjadi sering menghabiskan waktu bersama Yoriko. Ikan tersebut juga tampak nyaman dengannya.

Dalam video yang sering Hiroyuki rekam, Yoriko bahkan sering membiarkan penyelam itu membelai tubuh dan mencium dahinya. Berbeda dengan ikan lain yang lari ketakutan saat melihat manusia.

Yoriko juga akan menyahuti panggilan Hiroyuki. Penyelam itu hanya perlu mengetukkan sepotong logam dengan palu di bawah air dan ikan itu akan muncul.

Pertama kali bertemu sekitar tahun 1990-an, saat ini persahabatan keduanya telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun.

Bagi Hiroyuki Arakawa, ikan Yoriko terlihat seperti seorang sahabat manusia.

Ia menganggap wajah Yoriko sangat mirip orang kalau dilihat dari sudut tertentu dan dapat mengenali dirinya yang seorang manusia.

Baca juga: Viral, Unggahan Ikan Mirip dengan Karakter Flats di SpongeBob, Benarkah Ada?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com