Bahkan, Akmal menyebut match fee yang dibayarkan Indonesia supaya bisa bertanding melawan Argentina bakal menjadi yang terbesar sepanjang sejarah persepakbolaan nasional.
"Maka ini merupakan match fee terbesar diterima oleh salah satu negara saat beruji coba dengan Indonesia. Terbesar sepanjang sejarah sepak bola Indonesia," jelas Akmal.
Baca juga: Kata PSSI soal Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina
Akmal mengatakan, semisal PSSI menggelontorkan puluhan miliar demi Indonesia bertanding melawan Argentina, sebenarnya keputusan ini bukanlah hal yang bagus.
Dana sebesar itu sejatinya dapat dialokasikan untuk kepentingan lain demi membangun persepakbolaan Indonesia. Salah satunya unntuk pembinaan usia muda.
"Utamanya membangun pondasi persepakbolaan Indonesia yang lebih kuat," imbuh Akmal.
Di sisi lain, dana sebesar Rp 73 miliar juga dapat dialihkan untuk membayar utang wasit dan match commissioner senilai Rp 2,16 miliar.
Baca juga: Sederet Tragedi Suporter Sepak Bola di Indonesia
Akmal juga menyarankan, dana sebesar Rp 73 miliar dialokasikan untuk menyelenggarakan trofeo atau turnamen.
"Bisa bikin trofeo atau kejuaran antara Indonesia dengan tim terbaik asia, seperti Jepang, Arab Saudi, atau negara-negara Eropa, seperti Norwegia dan lainnya," kata Akmal.
"Sehingga kemudian berdaya guna dibandingkan hanya sekadar menghadirkan Argentina," tambahnya.
Baca juga: Ramai soal Ronaldinho dan Mengenal Apa Itu Trofeo Sepak Bola?
Di balik laga FIFA Matchday, dirinya berharap PSSI bisa memanfaatkan momentum pertandingan uji coba melawan Argentina untuk mengembangkan sepak bola nasional.
Kesempatan tersebut dapat digunakan untuk menggelar coaching clinic dengan pemain Argentina atau mengirim pemain ke klub-klub tertentu.
"misalnya dalam bentuk sister city pemain-pemain berbakat Idnonesia bisa dititipkan ke Boca Juniors atau River Plate dan sejumlah klub elite lainnya," saran Akmal.
"Sehingga kemudian bakat, kualitas, dan kemampuan pemain Indonesia bisa terasah dengan baik," pungkasnya.
Baca juga: 2 Kali Dicuri, Ini Sejarah Trofi Piala Dunia dari Masa ke Masa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.