Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pantai Teluk Labuan Pandeglang, Ramai Usai Dibersihkan Pandawara Group

Kompas.com - 23/05/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

“Iya hampir semua warga di sini buang sampai ke Pantai Teluk, karena tidak ada tempat pembuangan lain,” katanya kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Selain warga, ia menyatakan pedagang di Pasar Kuliner Teluk Batako juga sering membuang sampah ke pantai.

Terlebih lagi, tidak ada papan peringatan larangan membuang sampah di pantai itu.

Baca juga: Ramai soal KRL Penuh Sampah dan Muntahan, KAI Commuter Imbau Tidak Makan dan Minum Selama Perjalanan

Kurang kesadaran warga

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang Achmad mengakui kesadaran masyarakat Desa Teluk terhadap kebersihan masih sangat kurang.

“Teluk ini masyarakatnya luar biasa, kesadaran masyarakatnya rendah sekali. Kita pernah coba kasih dump truck, tapi gak jalan alasannya gak seimbang pengeluaran untuk sampah dan pendapatan,” kata Achmad.

Pihaknya juga pernah menjalankan layanan pengangkut sampah untuk masyarakat. Namun, banyak warga tidak mau bayar dan memilih buang sampah ke laut.

Achmad merencanakan kegiatan bersih-bersih pantai Teluk akan dilakukan secara rutin bersama warga.

“Nanti akan diagendakan setiap bulan, kita sediakan truk untuk angkut sampah,” katanya.

Baca juga: Viral, Video Gunung Gede Pangrango Penuh Sampah, Apa Kata Pengelola?

Tidak hanya sampah dari sana

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita berdalih sampah di pesisir pantai Teluk tidak hanya berasal dari Pandeglang, melainkan juga wilayah sekitar seperti Serang dan Cilegon.

"Ini permasalahannya isu nasional, sampah laut, kalau sampah laut kan dari berbagai penjuru, bisa dilihat kualitas sampah dan kuantitasnya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Menurut Irna, hal ini karena pantai Desa Teluk berada di garis cekung sehingga sampah dari laut terbawa ke sana.

Untuk menanggulangi sampah, pihaknya pernah mengeruk sendimen di muara Sungai Cipunten Agung guna mengatasi sampah dari hulu. Namun, belum membuahkan hasil.

Ia berharap agar pemerintah pusat dan Provinsi Banten membantu mengatasi sampah di Desa Teluk serta mengedukasi masyarakat.

Baca juga: Saat Sampah Plastik dari Indonesia Ditemukan Terdampar hingga Afrika…

Terkumpul 1.200 kantong sampah

Dalam aksinya pada Senin kemarin, Pandawara Group berhasil mengumpulkan 1.200 kantong sampah hanya dalam dua jam bekerja.

"Satu tahunnya berjalan kami, ini merupakan bisa disebut pantai terekstrem yang pernah kita coba lakuin clean up," kata Ikhsan, salah satu relawan.

Proses pembersihan sampah di pantai Desa Teluk kembali dilanjutkan hari ini, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Banyak Sampah Skincare di Rumah, Ini Solusinya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com