Sehingga efek yang biasanya hanya berlangsung 1-3 jam, bisa lebih lama dari itu bahkan mencapai 4-6 jam.
Menurut dia, fentanil bereaksi terlebih dahulu, kemudian setelah efek berkurang xylazine yang akan memberikan efek.
"Jadi yang terjadi adalah orang masih memiliki efek obat penenang itu dan Anda melihat lebih banyak luka." katanya.
Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat?
Dittmore mengatakan, xylazine adalah depresan sistem saraf pusat dengan efek sedatif yang menekan pernapasan.
Ketika obat dikombinasikan dengan golongan opiat maka dampaknya bisa berbahaya hingga menghentikan pernapasan seseorang maupun menyebabkan overdosis.
Yang lebih berbahaya, menurut dia, orang seringkali tidak mengetahui bahwa mereka juga membeli xylazine di dalam obatnya.
Xylazine tak bisa dideteksi dengan alat penguji fentanil sehingga sulit untuk mengetahui seseorang terkontaminasi obat tersebut atau tidak.
Mengingat efek sedatif obat ini sangat kuat, orang yang tak sadar mengonsumsi obat tersebut bisa pingsan secara tak terduga, jatuh tak sadarkan diri di sembarang tempat.
Baca juga: Apa Itu Overdosis Fentanil yang Banyak Memakan Korban di AS?
Hal ini meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera maupun mendapat serangan orang lain.
"Salah satu bahaya sampingan yang paling mengkhawatirkan, dan salah satu yang paling banyak dibahas adalah luka yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan xylazine," ujarnya.
Menurut dia, luka ini bisa muncul di tempat suntikan, dan juga bagian tubuh lainnya. Luka ini bisa terus melebar jika tak diobati dan menyebabkan infeksi.
Bahkan luka di lokasi suntik bisa menyerupai lepuhan yang terbuka dan meluas.
"Tampaknya xylazine dikaitkan dengan infeksi jaringan yang memburuk, luka yang memburuk yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi medis seperti amputasi," kata Direktur Medis Divisi Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan Zat untuk Departemen Publik Los Angeles, Brian Hurley, dikutip dari ABC7.
Ia mengatakan, risiko kehadiran xylazine, menurut dia, tak hanya masalah overdosis, tetapi juga adanya infeksi luka yang secara medis rumit untuk diatasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.