Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mantel, Salah Satu Struktur Lapisan Bumi yang Paling Tebal

Kompas.com - 21/05/2023, 09:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Dua bagian mantel atas bumi sering dikenali sebagai wilayah berbeda di struktur bumi, yakni litosfer yang merupakan bagian yang padat, memanjang hingga kedalaman 100 kilometer.

Yang kedua adalah astenosfer, yakni lapisan yang lebih padat dan lebih lemah di bawah mantel litosfer.

Lapisan ini terletak antara sekitar 100 kilometer dan 410 kilometer di bawah permukaan bumi.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Tekanan Atmosfer? Berikut Penjelasannya

2. Zona transisi

Zona transisi berada sekitar 410 kilometer hingga 660 kilometerdi bawah permukaan bumi, di mana batuan mengalami transformasi radikal.

Di zona transisi, batuan tidak meleleh atau hancur. Sebaliknya, struktur kristal mereka berubah dengan cara yang penting dan menjadi jauh lebih padat.

Zona ini mencegah pertukaran material yang besar antara mantel atas dan bawah.

Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

3. Mantel bawah

Mantel bawah bumi memanjang dari sekitar 660 kilometer hingga sekitar 2.700 kilometer di bawah permukaan bumi.

Mantel bawah lebih panas dan lebih padat daripada mantel atas bumi maupun zona transisi.

Selain itu, meskipun panas biasanya berhubungan dengan pelunakan batuan, pada lapisan mantel bawah tidak terlalu lunak seperti mantel atas dan zona transisi.

Hal ini dikarenakan tekanan yang kuat membuat mantel bawah tetap padat.

Baca juga: Mengenal Mesosfer, Lapisan Atmosfer Bumi dengan Suhu Paling Dingin

4. D Double-Prime (D’’)

Setelah mantel bawah bumi, adal wilayah dangkal yang disebut D'' atau D double-prime.

D'' berbatasan langsung dengan inti luar bumi dan memiliki akumulasi besi dan silikat yang tebal.

Pergerakan material yang tidak dapat diprediksi di D” dipengaruhi oleh mantel bawah dan inti luar.

Besi inti luar mempengaruhi pembentukan diapir, fitur geologis berbentuk kubah (intrusi batuan beku) di mana lebih banyak bahan cair dipaksa menjadi batuan di atasnya yang rapuh.

Di dasar mantel, sekitar 2.900 kilometer di bawah permukaan, terdapat batas inti-mantel, atau CMB.

Titik ini, yang disebut diskontinuitas Gutenberg, menandai akhir mantel dan awal inti luar cair Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com