Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penembakan Kantor MUI Pusat, Pelaku Sudah Pernah Datang 2 Kali

Kompas.com - 02/05/2023, 15:51 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

3. Pelaku mengaku nabi, 2 kali datangi kantor MUI

Anwar menuturkan, pelaku disebut mengaku dirinya sebagai nabi. Pelaku juga disebut sebelumnya telah dua kali mendatangi Kantor MUI.

"Kepala kantor menceritakan bahwa orang yang bersangkutan itu sudah dua kali datang ke MUI, ini kali ketiga katanya, dan dia mendakwakan dirinya sebagai nabi," jelas dia.

Pihaknya juga menjelaskan, pelaku diduga berasal dari Lampung dan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

Saat datang ke kantor MUI, pelaku bertemu dengan staf penerima tamu di lobi Kantor MUI. Setelah itu, terjadilah penembakan sebanyak tiga kali.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Arif Fahrudin mengatakan, pelaku sebelumnya juga telah dua kali mengirim surat ancaman ke Kantor MUI.

Namun, ia tidak mengungkapkan secara detail isi ancaman tersebut.

"Dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga kali datang ke sini lalu terjadilah seperti ini," kata Arif.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Kantor MUI Pusat, Terduga Pelaku Mengaku sebagai Nabi, Ingin Bertemu Pimpinan

5. Karyawan alami luka-luka

Insiden penembakan itu mengakibatkan seorang karyawan terluka di bagian punggung karena pantulan peluru.

Korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan untuk mendapatkan perawatan.

Selain itu, ada pula pegawai MUI yang dilaporkan terluka karena menabrak pintu kaca setelah panik.

6. Pelaku tewas

Terduga pelaku penembakan segera ditangkap dan dibekuk oleh lima orang pegawai MUI.

Saat diringkus, terduga pelaku sempat pingsan dan dilarikan ke Puskesmas sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.

"Pelakunya sudah meninggal," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin, dikutip dari Kompas.com, Selasa. 

Meskipun begitu, belum dijelaskan penyebab kematian terduga pelaku. Hasil penyelidikan awal, terduga pelaku beraksi seorang diri.

"Masih kami dalami sebentar ya. Saya cek dulu," ucapnya.

Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat?

7. Temuan senjata dan motif pelaku masih diselidiki

Pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa senjata api yang jika dilihat dari bentuk dan butiran pelurunya mirip dengan airsoft gun.

"Dugaannya seperti itu," kata Komaruddin.

Komaruddin juga belum bisa menjelaskan terkait motif penembakan yang dilakukan pelaku. Pihaknya mengaku masih mendalami insiden tersebut.

Kasus tersebut kini dalam proses penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.

(Sumber: Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Singgih Wiryono, Diva Lufiana Putri, Tria Sutrisna | Editor: Diamanty Meiliana, Novianti Setuningsih, Sari Hardiyanto, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com