Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta dan Dugaan Kasat Narkoba Polres Jaktim Tewas di Rel Kereta Jatinegara

Kompas.com - 29/04/2023, 20:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Untuk motif ini masih didalami. Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Polri untuk segera kami lakukan visum," kata Trunoyudo.

Dia pun melanjutkan, Polda Metro Jaya akan melakukan langkah-langkah secara SOP, yaitu pengambilan keterangan secara verbal maupun forensik.

Baca juga: Tewas di Rel Kereta, Kasat Narkoba Polres Jaktim Diduga Bunuh Diri

5. Curhat sakit tak tertahankan

Trunoyudo menerangkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Buddy baru saja didapuk sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur pada awal April lalu.

Seusai serah terima jabatan, Buddy disebut menghadap Kapolres Metro Jakarta Timur untuk meminta izin berobat karena sedang sakit.

"Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sakit," ujar Trunoyudo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Setelah pertemuan itu, Buddy menjalani perawatan dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit empedu yang dideritanya.

Namun, penyakit tersebut tidak kunjung sembuh. Kondisi ini kemudian diduga menjadi pemicu Buddy nekat bunuh diri di pelintasan rel daerah Jatinegara.

"Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.

6. Sempat masuk kantor

Setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur sempat mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) pagi.

"Hari ini, tadi pagi ke kantor, kebetulan di Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo.

Terkait hal ini, penyidik pun akan menggali keterangan saksi-saksi di Mapolres Metro Jakarta Timur dalam rangka menyelidiki motif bunuh diri Buddy.

"Nanti kami cari saksi-saksi lagi, dan kejadian di sini kurang lebih dua kilometer dari kantor Polres Metro Jakarta Timur," ungkapnya.

(Sumber: Kompas.com/Tria Sutrisna | Editor: Fabian Januarius Kuwado, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com