Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 24/04/2023, 07:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Eefek rumah kaca terjadi ketika gas-gas tertentu, yang disebut gas rumah kaca, menumpuk di atmosfer bumi.

Gas rumah kaca memungkinkan cahaya matahari menyinari permukaan bumi, kemudian lapisan atmosfer memerangkap panas yang dipantulkan kembali dari permukaan ke atmosfer bumi.

Baca juga: Mengenal Lapisan Ozon: Pengertian, Kandungan, dan Fungsinya


Lantas, apa itu efek rumah kaca dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan di bumi?

Pengertian efek rumah kaca

Secara sederhana, efek rumah kaca merupakan kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas yang nyaman untuk kehidupan di bumi.

Dilansir Britannica, efek rumah kaca adalah pemanasan permukaan bumi dan troposfer yang disebabkan oleh adanya uap air, karbon dioksida, metana, dan gas-gas tertentu lainnya di udara.

Gas-gas tersebut dikenal dengan istilah gas rumah kaca.

Atmosfer memungkinkan sebagian besar cahaya tampak dari matahari untuk melewati dan mencapai permukaan bumi.

Saat permukaan bumi dipanaskan oleh matahari, ia memancarkan sebagian energi kembali ke angkasa sebagai radiasi infra merah yang diserap oleh gas rumah kaca di atmosfer dan menaikkan suhunya.

Atmosfer yang memanas pada gilirannya memancarkan radiasi infra merah kembali ke permukaan bumi.

Menurut para ilmuwan, suhu rata-rata Bumi akan turun dari 14 derajat celsius menjadi serendah -18 derajat celsius tanpa adanya efek rumah kaca.

Namun, ketika tingkat gas-gas rumah kaca naik, maka meningkat pula suhu bumi atau yang kita kenal sebagai pemanasan global.

Baca juga: Mengenal Stratosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Mencegah Radiasi Ultraviolet

Efek rumah kaca dan perubahan iklim

ilustrasi gletser mencair akibat efek rumah kaca.iStockphoto/Bernhard_Staehli ilustrasi gletser mencair akibat efek rumah kaca.

Pengaruh terbesar dan paling jelas dari kaitan antara efek rumah kaca dan perubahan iklim adalah adalah gletser dan tudung es yang mencair lebih cepat dari biasanya.

Dilansir National Geographic, gletser dan tudung es menutupi sekitar 10 persen daratan dunia. Mereka menampung antara 70 dan 75 persen air tawar dunia. Jika semua es ini mencair, permukaan laut akan naik sekitar 70 meter.

Naiknya permukaan laut dapat menyebabkan banjir di kota-kota pesisir, terutama di daerah pesisir dengan dataran rendah.

Emisi gas rumah kaca mempengaruhi lebih dari sekedar suhu, melainkan juga melibatkan perubahan presipitasi , seperti hujan dan salju .

Akibatnya, saat iklim berubah, habitat makhluk hidup juga berubah. Hewan yang beradaptasi dengan iklim tertentu dapat terancam.

Banyak masyarakat bergantung pada pola hujan yang dapat diprediksi untuk bercocok tanam, dan akan kesulitan ketika terjadi perubahan iklim.

Baca juga: Mengenal Mesosfer, Lapisan Atmosfer Bumi dengan Suhu Paling Dingin

Cara mengurangi gas efek rumah kaca

Ilustrassi cara mengurangi dampak efek rumah kaca.FREEPIK/JCOMP Ilustrassi cara mengurangi dampak efek rumah kaca.

Sebagian besar ilmuwan iklim setuju bahwa kita harus mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.

Cara yang bisa dilakukan antara lain, antara lain:

  • Kurangi mengemudi, sebaiknya menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau mengendarai sepeda
  • Mengurangi naik transportasi udara, pesawat terbang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar
  • Reducing, reusing, dan recycling
  • Menanam pohon, sebab bermanfaat menyerap karbon dioksida dan menjauhkannya dari atmosfer
  • Hemat listrik
  • Mendukung sumber energi alternatif yang tidak menggunakan membakar bahan bakar fosil.

Meskipun efek rumah kaca terjadi secara alami, namun fenomena tersebut dapat diperparah oleh emisi gas rumah kaca yang naik ke atmosfer akibat aktivitas manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com