Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Redakan Stres Penyebab Hipertensi

Kompas.com - 20/04/2023, 07:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang bisa diderita oleh hampir semua usia.

Seseorang dikatakan menderita hipertensi ketika tekanan darahnya lebih dari batas normal yakni 120/80 mmHg dan terjadi selama tiga kali berturut-turut pada tiga hari berbeda.

Salah satu penyebab hipertensi adalah tingkat stres yang tinggi.

Hal itu lantaran stres akan memicu terjadinya peningkatan detak jantung dan penyempitan pembuluh darah.

Lalu, bagaimana cara meredakan stres untuk mencegah terkena hipertensi?

Baca juga: 8 Buah Penurun Tekanan Darah Tinggi

9 cara meredakan stres penyebab hipertensi

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut cara meredakan stres:

  1. Berolahraga rutin.
  2. Berhenti merokok.
  3. Pasang tujuan yang realistis.
  4. Menarik napas dalam-dalam.
  5. Konsumsi makanan bergizi.
  6. Hindari pemicu stres.
  7. Ambil waktu berkegiatan sesuai hobi.
  8. Sempatkan beristirahat yang cukup.
  9. Berbicara kepada orang lain yang dipercaya.

Berikut penjelasan masing-masing cara meredakan stres:

1. Berolahraga rutin

Dikutip dari ClevelandClinic, selain bermanfaat pada kesehatan tubuh, olahraga juga terbukti menjadi pereda stres yang ampuh.

Hal itu lantaran olahraga akan melepaskan endorphin, senyawa alami yang membantu memberikan perasaan lebih baik dan mempertahankan sikap positif.

2. Berhenti merokok

Nikotin dalam rokok diyakini dapat mengatasi rasa marah, dan cemas. Namun hal itu hanya berlangsung sementara dan singkat.

Sedangkan dampak jangka panjangnya, nikotin justru meningkatkan stres dalam tubuh dan menyebabkan reaksi negatif.

Baca juga: 10 Sayuran Pereda Hipertensi, Apa Saja?

3. Pasang tujuan yang realistis

Memasang tujuan yang realistis memberikan rasa tenang pada diri sendiri. Hal itu dikarenakan seseorang akan berpikir bahwa hal itu bisa dicapai dengan baik.

Sehingga seseorang tidak perlu stres menghadapi tujuan yang sudah disesuaikan dengan kemampuannya.

4. Menarik napas dalam-dalam

Menarik napas dalam-dalam akan memicu kerja saraf simpatik bekerja lebih aktif.

Sehingga hal itu akan membantu menenangkan sistem saraf, termasuk saraf yang mengatur perasaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com