Hipotermia adalah keadaan saat suhu tubuh turun drastis di bawah 35 derajat. Kondisi ini terjadi akibat tubuh terpapar suhu yang sangat dingin atau berada di dalam air terlalu lama.
"Kipas angin tidak menyebabkan penurunan kadar oksigen sehingga itu hanya mitos," tegasnya.
Baca juga: Bahayanya jika Anda Tak Membersihkan Kipas Angin Gantung Secara Rutin
Meskipun kondisi di atas tidak selalu timbul akibat tidur memakai kipas angin, Dien menyatakan tetap ada beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi jika kita selalu tidur menghadap kipas angin.
"Hidung dan tenggorokan jadi kering. Kondisi ini dapat memicu produksi mukus atau lendir berlebih, sinusitis, nyeri kepala, dan hidung mampet," jelasnya.
Selain itu, memakai kipas angin saat tidur dapat membuat mata dan kulit kering. Mata kering bisa picu iritasi. Sementara kulit kering rentan terinfeksi.
Dien menambahkan, orang yang sering tidur memakai AC juga dapat mengalami gangguan kesehatan.
Contohnya berupa nyeri kepala, sinusitis atau infeksi pada sinus, alergi dingin, dan memicu iritasi saluran napas.
"Apabila tidak rutin dibersihkan, udara menjadi kotor dan penuh zat iritan, bisa menjadi alergen atau pemicu alergi," lanjut Dien.
Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin dari Kotoran dan Debu Ruangan
Dien menyebutkan ada beberapa solusi mencegah gangguan kesehatan saat ingin tidur memakai kipas angin atau AC.
Berikut hal yang dapat dilakukan:
"Hati-hati bagi yang punya penyakit yang pencetusnya zat alergen atau karena dingin," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.