Dampak jangka pendek ketika seseorang hanya sesekali menghirup debu jalanan, sedangkan dampak jangka panjang saat menghirup debu jalanan terus menerus, setiap hari, hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Baca juga: Ramai soal Resep Herbal untuk Menyehatkan Paru-paru, Ini Kata Dokter
Agus mengatakan, debu jalanan termasuk dalam polusi udara luar ruangan.
“Dalam debu-debu ini terkandung partikel-partikel halus yang disebut partikulat matter (PM),” ujarnya, terpisah.
Jika terus menerus terpapar debu jalanan, kata Agus, akan sangat membahayakan bagi kesehatan paru-paru dan pernapasan.
“Data WHO ada kok, polusi udara berkontribusi tinggi pada kematian,” ujarnya.
Berikut dampak jangka pendek seperti dijelaskan oleh Agus:
Sedangkan dampak jangka panjangnya, yakni:
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ini Cara Mencegah Infeksi Pernapasan
Agus yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) membagi cara mencegah menjadi tiga kategori, yakni primer, sekunder, dan tersier.
Berikut penjelasan dari masing-masing kategori tersebut:
Pencegahan primer adalah cara mencegah bagi yang belum terkena dampak kesehatan agar tidak sakit. Sebagai berikut:
Baca juga: 11 Gejala Kanker Paru-paru pada Wanita, Salah Satunya Nyeri Punggung
Pencegahan sekunder adalah pencegahan untuk mendeteksi dini dan pengobatan dini. Sebagai berikut:
Pencegahan tersier adalah bertujuan untuk mencegah kecacatan dan risiko kematian bagi yang sudah terdampak.
Baca juga: Cara Mengatasi Sesak Napas, Lakukan Hal-hal Sederhana Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.