Keju, seperti semua produk susu, mengandung laktosa, meskipun konsentrasinya tidak setinggi susu sebenarnya.
Jadi meskipun kucing tidak bisa mencerna keju, mereka bisa mentolerirnya dalam jumlah kecil.
Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa keju adalah makanan yang sangat padat kalori, dan jumlah kecil saja dapat memenuhi kebutuhan kalori kucing Anda sepanjang hari.
Karena obesitas hewan peliharaan adalah masalah besar, jangan lupa memperhitungkan kalori keju saat mempertimbangkan apakah Anda harus memberikannya kepada kucing Anda atau tidak.
Baca juga: Mengapa Kucing Tiba-tiba Berhenti Mengeong?
Meski tidang mengandung laktosa susu, keju non-susu sebenarnya tidak lebih baik untuk kucing dibanding keju susu.
Beberapa keju, baik susu maupun non-susu, mungkin juga mengandung kandungan herbal yang lebih memprihatinkan daripada hanya laktosa.
Kandungan seperti bawang putih dan bawang merah, dapat dimasukkan ke dalam beberapa varietas keju dan keduanya tidak begitu baik bagi kucing.
Selain itu, keju non-susu juga bisa mengandung lebih banyak minyak dan lemak daripada keju susu biasa.
Seperti diketahui, makanan berlemak dapat menyebabkan penambahan berat badan dan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk pankreatitis.
Jadi, sebaiknya beri makan kucing Anda dengan daging atau makanan khusus kucing. Meskipun beberapa kucing dapat mentolerir keju, mereka hanya boleh mengonsumsinya dalam jumlah kecil.
Baca juga: Berapa Lama Masa Hidup Kucing Tabi?