KOMPAS.com - Sebagai pemilik kucing, memperhatikan jenis makanan dan seberapa banyak porsi yang perlu mereka konsumsi adalah hal yang sangat penting.
Sebab, makanan yang dikonsumsi oleh kucing memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan kesehatannya.
Dilansir dari laman Cats Protection, kucing sejatinya adalah hewan pemakan daging, mereka membutuhkan lebih banyak protein hewani untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya.
Selain itu, kucing juga membutuhkan asam amino spesifik seperti taurin untuk bertahan hidup. Dan itu bisa mereka dapatkan dari mengonsumsi daging.
Baca juga: Bolehkah Kucing Makan Sayur? Berikut Penjelasannya
Oleh karena itu, penting untuk memberi makan kucing Anda dengan daging atau makanan yang dibuat khusus untuk mereka.
Lantas, bolehkan memberi makan kucing dengan keju?
Dilansir dari the Spruce Cats, keju mengandung laktosa gula susu. Saat anak kucing baru lahir dan mengonsumsi susu induknya selama beberapa bulan pertama, mereka memiliki enzim untuk mencerna gula jenis ini.
Saat mereka disapih dari susu induknya, produksi laktulosa atau enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa mulai berkurang.
Bahkan pada saat sebagian besar anak kucing mencapai usia satu tahun, mereka berhenti memproduksinya sama sekali.
Ini berarti kebanyakan kucing dewasa sebenarnya tidak dapat mencerna laktosa.
Baca juga: 5 Hal yang Penting saat Memberi Makan Kucing Peliharaan
Saat kucing dewasa mengonsumsi sesuatu yang mengandung laktosa, alih-alih dicerna, laktosa tersebut difermentasi di usus.
Ini dapat menyebabkan kembung dan perut kembung. Selain itu, air yang masuk ke dalam usus dan kesulitan untuk keluar, akan menyebabkan diare.
Namun, ketika kucing mengalami gangguan pencernaan akibat makan keju, itu bukan akibat alergi makanan, tetapi karena mereka tidak bisa mencernanya.
Respons saluran pencernaan kucing terhadap susu tidak sama dengan alergen makanan yang sebenarnya.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Suka Menjilati Tubuhnya, Apa Saja?