Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mbah Slamet dan Alasan Masih Banyak Orang Percaya dengan Dukun Pengganda Uang

Kompas.com - 06/04/2023, 08:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Jadi konsepsi orang pintar di kita itu menjadi dua, pintar cerdas karena berilmu rasionalitas dan logika, kemudian orang 'pintar' yang dianggap mampu mengerti dunia-dunia yang tidak kasat mata," kata Drajat saat dihubungi secara terpisah, Rabu.

Baca juga: Ningsih Tinampi Dukun 1,2 Juta Subscriber, Kenapa Kita Masih Percaya Klenik?

Menariknya, dalam dunia orang 'pintar' atau perdukunan, ada banyak spesialisasi, seperti untuk ekonomi dengan cara pesugihan dan menggandakan uang.

Bagi masyarakat tertentu, kelebihan yang ditawarkan oleh dukun ini tidak kalah dengan dunia rasionalitas.

"Ini masih tumbuh subur sehingga orang punya pilihan. Seseorang yang kesulitan mencari uang secara rasional karena dikuasai oleh kapitalis besar, maka carilah uang di orang-orang 'pintar'. Jadi, ini namanya adalah mistik entrepreneurship," jelas dia.

Baca juga: Menelisik Keberadaan Dukun di Indonesia

Tidak adanya otoritas jasa perdukungan

Sayangnya, tidak ada pihak yang mengontrol adanya praktik-praktik mistik entrepreneurship ini.

"Kalau keuangan kan ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ini tidak ada otoritas jasa perdukunan," ujarnya.

Dengan kondisi ini, maka praktik-praktik perdukunan menjamur secara bebas tanpa ada yang mengendalikan.

Baca juga: Jejak Kasus Penipuan Dukun Pengganda Uang, Gunakan Trik Sulap hingga Ritual Aneh

Padahal, banyak di antara praktik-praktik tersebut berujung pada aksi kriminalitas, seperti pembunuhan, penipuan, dan pencabulan.

Selain itu, penindakan terhadap praktir dukun pengganda uang selama ini hanya dilakukan apabila terjadi kasus pidana.

"Hanya ketika karena mereka melakukan pembunuhan, ya ditangkap. Bukan karena perdukunannya, tapi pembunuhannya," kata dia.

"Ini mestinya pedukunannya ini yang diurus dan diatur. Jadi tidak boleh sembarangan, seperti dulu kita ngatur dukun pijet," lanjutnya.

Baca juga: Jejak Pembunuhan Slamet Tohari, Dukun Pengganda Uang dari Banjarnegara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com