Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Pocong" Ditangkap dan Dipukuli Warga Demak, Kapolres: Motifnya Menakuti Warga

Kompas.com - 04/04/2023, 11:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video "pocong" yang berdiri di pinggir jalan lalu ditendang dan dipukuli warga, viral di media sosial. 

Disebutkan peristiwa tersebut terjadi di Demak, Jawa Tengah. 

Diduga, seseorang berpura-pura sebagai "pocong" di pinggir jalan untuk menakut-nakuti warga yang melintas. 

"Pocong" ditendang dan dipukuli warga

Tampak dalam video yang beredar, awalnya ada seseorang memakai kostum menyerupai pocong dan berdiri di pinggir jalan. 

Lalu tiba-tiba seorang pria datang menghampiri dan menendang dan memukuli "pocong" tersebut hingga jatuh tersungkur. 

Dalam potongan video lainnya, "pocong" tersebut diangkut ke sebuah mobil pick up untuk selanjutnya dibawa ke kantor polisi meskipun "pocong" tersebut terus meminta maaf. 

"Pocong dihajar dan diserahkan ke Polisi. Entah niat apa yang dilakukan bocah ini berdiri di punggir jalan dengan pakaian pocong, tadi sebelum sahur. Bonang kawasan karangmelati arah Demak," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (4/4/2023), video "pocong" yang dihajar warga sudah ditayangkan sebanyak 51.200 kali.

Lantas, bagaimana penjelasan Polres Demak terkait peristiwa tersebut?

Baca juga: Buat Konten Video, Alasan Puluhan Bocah di Kota Malang Lakukan Prank Pocong

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andre Li (@andreli_48)

Penjelasan Polres Demak

Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buwono mengonfirmasi bahwa telah terjadi penangkapan anak yang berpura-pura menjadi pocong di wilayahnya.

Lokasi penangkapan "pocong" tersebut berada di Jalan Raya Demak-Bonang, tepatnya di Dukuh Maesan, Desa Karang Mlati, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak.

Budi mengatakan, setelah dipukuli warga, anak tersebut dibawa warga ke Polsek Bonang, Demak pada Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Adanya seorang laki-laki yang mengenakan pakaian menyerupai pocong yang viral di medsos selanjutnya diamankan warga kemudian diserahkan ke polsek," ujar Budi kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Budi mengatakan, motif pelaku melakukan aksinya dengan berpura-pura menjadi pocong di pinggir jalan hanya untuk prank. 

"Motivasinya untuk menakut-nakuti warga yang lewat," kata Budi. 

Baca juga: Bocah yang Lakukan Aksi Prank Pocong di Malang Dipanggil ke Kantor Kelurahan, Mengaku Iseng hingga Minta Maaf

 

Kronologi penangkapan "pocong" di Demak

Budi menjelaskan kronologi ditangkapnya "pocong" tersebut oleh warga pada hari Minggu (2/4/2023) lalu.

Pada awalnya, tiga orang saksi yang mengendarai mobil pick up sedang melaju dari Demak ke arah Bonang.

Saksi terdiri dari Sahli (50), Nur Kholik (27), Mustafitin (22) yang sama-sama berasal dari Desa Gebang RT 02/ RW 06 Kecamatan Bonang Denak.

Sesampainya di lokasi, mereka melihat anak berpakaian pocong berdiri di pinggir jalan untuk menakut-bakuti warga atau pengguna jalan yang melintas.

"Selanjutnya para saksi bersama warga sekitar membawa pelaku dan satu orang temannya tersebut ke Polsek Bonang," tutur Budi.

Ia menambahkan, anak berkostum pocong itu ditangkap bersama satu temannya yang berusia 15 tahun dan duduk di bangku MTS.

Baca juga: Viral Video Prank Pocong di Kota Malang, Pelakunya Janji Tak Ulangi Lagi

Anak berkostum pocong dibina

Dari peristiwa tersebut polisi menyita satu buah pakaian pocong dari tangan kedua pelaku.

Dua anak yang ditangkap karena berpura-pura menjadi "pocong" akhirnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pembinaan.

Sebagai jaminan, kedua anak tersebut juga diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak membuat resah warga di kemudian hari.

"Kami berikan pembinaan dan kami panggil orangtuanya, ketua RT, ketua RW, dan kades untuk ikut mengawasi," imbuh Budi.

"Yang bersangkutan untuk pelaku kami perintahkan buat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya," jelasnya. 

Baca juga: Warga Lemas dan Gemetar Lihat Boneka Pocong di Jembatan, Sengaja Dipasang Oknum hingga Polisi Cari Pelaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com