Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Sanksi FIFA dan Kegagalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20...

Kompas.com - 30/03/2023, 16:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Impian Indonesia untuk ikut berlaga di Piala Dunia U20 kini dipastikan tidak terwujud.

Pasalnya, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Pencabutan status merupakan buntut dari beragam penolakan keikutsertaan Israel dalam turnamen itu, termasuk di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP Hamka Haq, Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil, hingga MUI.

Baca juga: Antiklimaks Euforia Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia...

Lantas, apa yang terjadi?

Campur aduk politik dengan sepak bola

Menanggapi hal itu, pengamat sepak bola sekaligus Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai, Indonesia harus menerima harga mahal dari kesalahannya sendiri.

Menurutnya, hal ini tak lepas dari sikap mencampuradukkan sepak bola dengan kepentingan politik.

"Ini kan karena kesalahan kita, mencampuradukkan politik dengan sepak bola, karena ketidakpahaman kita, dipikir kita bisa mengendalikan FIFA," kata Akmal kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Kata Media Asing soal Pencoretan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20


FIFA marah?

Menurutnya, FIFA sudah kerap menunjukkan sikap alerginya terhadap intervensi politik pada sepak bola.

Bahkan, Indonesia sebenarnya telah merasakan dampak dari intervensi politik pada sepak bola yang berujung pada sanksi FIFA pada 2015.

"Harusnya kita belajar dari itu, tapi karena syahwat politiknya tinggi, kita menganggap FIFA pasti menuruti permintaan kita karena sudah injury time," jelas dia.

Baca juga: Duduk Perkara Pengeroyokan Suporter Indonesia di Malaysia

Jika protes tersebut murni karena komitmen pada konstitusi, Akmal menyebut hal itu pasti akan terjadi sejak Israel dinyatakan lolos Piala Dunia U20 pada Juni 2022.

Akan tetapi, protes justru muncul secara tiba-tiba menjelang waktu pengundian Piala Dunia U20.

"Kan sampai 1 Januari 2023 semua masih komitmen, gubernur-gubernur itu sampaikan komitmennya. Kok tiba-tiba pada 14 Maret muncul surat dari Koster karena menolak israel. Ini kan menyakiti FIFA, sehingga membuat FIFA marah," ujarnya.

Ia menuturkan, pencabutan status tuan rumah ini juga sekaligas peringatan dari FIFA kepada anggotanya untuk tidak mempermainkan komitmen.

Baca juga: Sederet Tragedi Suporter Sepak Bola di Indonesia

Ancaman sanksi FIFA

Tangkapan layar berita The Times of Israel pada Rabu (29/3/2023) tentang Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.THE TIMES OF ISRAEL Tangkapan layar berita The Times of Israel pada Rabu (29/3/2023) tentang Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com