Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kesatwaan Adil dan Beradab di Bhutan

Kompas.com - 28/03/2023, 11:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA memang suka selendang-selimut berwarna merah padam yang lazim dikenakan para bhikku di Bhutan.

Akibat kesukaan saya itu, teman-teman yang percaya reinkarnasi menduga saya adalah reinkarnasi sejenis satwa yang dilindungi pemerintah Bhutan sebagai kerajaan Buddhisme termuda di marcapada.

Satwa istimewa tersebut adalah sejenis panda tidak berbulu hitam-putih, tetapi merah-padam seperti selendang-selimut para lama Bhutan maka disebut sebagai Panda Merah.

Menurut data mutakhir yang dimiliki departemen ekologi kerajaan Bhutan, jumlah populasi Panda Merah di planet bumi masa kini tinggal tersisa tidak sampai 10.000 ekor.

Di Bhutan, Panda Merah dianggap sebagai mahluk reinkarnasi para bhikku yang di Bhutan seperti di Tibet disebut sebagai Lama. Dipercaya bahwa Panda Merah membawa keberuntungan kepada manusia yang melihat satwa sakral langka tersebut.

Makanan utama Panda Merah adalah daun serta kuncup bambu, rerumputan, akar, bunga, jejamuran maupun serangga, cacing, telur burung.

Penyebab ancaman kepunahan Panda Merah cukup kompleks mulai dari para pemburu ilegal, pedagang yang membabat habis tanaman herbal berkhasiat makanan Panda Merah, ekopirasi, perubahan iklim sampai ke proses pemanasan planet bumi secara kodrati.

Pada hakikatnya pembangunan nirberkelanjutan secara "membabibutatuli" merupakan ancaman utama buatan manusia yang paling potensial memusnahkan Panda Merah di marcapada masa kini.

Beda dari sanak keluarga Panda yang berada di China, Panda yang berada di Bhutan memang tidak berbulu hitam-putih tetapi merah-padam seperti warna selendang-selimut para lama di Tibet dan Bhutan dengan sedikit bulu putih di bagian telinga, pipi dan moncong.

Panda Merah hidup endemik di kawasan hutan zona iklim sedang di kawasan pegunungan Himalaya dengan kekecualian hutan tropis di Meghalaya, India yang berdekatan dengan Bhutan.

Untuk sementara terkonfirmasi bahwa Panda Merah hidup di 17 distrik termasuk 10 kawasan suaka alam dan 8 koridor biologikal Bhutan yang berada pada altituda di antara 2.000 sampai 4.300 meter di atas permukaan laut.

Bahkan sebenarnya bukan hanya Panda Merah tetapi juga Leopard Salju, Lemur Emas serta tentu saja sang satwa nasional Bhutan: Takin tergolong para marga satwa langka dilindungi oleh kerajaan Bhutan yang konsekuen dan konsisten menghayati makna adiluhur terkandung di dalam ajaran welas-asih Siddharta Gautama serta kemudian mengejawantahkannya menjadi kenyataan perilaku kesatwaan yang adil dan beradab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com