Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan di Negara Nordik, Serunya Mencari "Aliran" Puasa di Wilayah yang Punya Matahari Tengah Malam

Kompas.com - 27/03/2023, 15:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Dan itu saya baru tahu ada fenomena yang namanya Midnight Sun, sampai tengah malam pun masih terang benderang di Islandia," ungkap Asti, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

Dia bercerita, Matahari terbenam sekitar pukul 00.30 yang membuat langit negara Nordik ini menggelap. Namun, setengah jam kemudian, Matahari kembali naik.

"Waktu itu aku kan nggak tahu, tahunya kalau Ramadhan puasa itu dari terbitnya fajar sampai terbenamnya Matahari. Jadi aku lihat-lihat ada masjid yang keluarin jadwal puasa, buka puasa sekitar jam 00.30, kemudian subuh sekitar jam 02.00 atau 02.30 gitu."

Lantaran tak tahu, Asti akhirnya menjalani puasa kurang lebih 22 jam selama Ramadhan 2016.

Dia mengingat, saat itu malam Ramadhan dilaksanakan dengan terburu-buru karena waktu shalat maghrib, berbuka, isya, tarawih, dan sahur, berlangsung hanya dua jam.

"Jadi kan ribet ya kayak orang dikejar-kejar gitu. Alhamdulillah Islandia dekat kutub, jadi musim panasnya tidak segerah di Indonesia. Cuma terang benderang tapi cuaca masih agak dingin," ingatnya.

Setelah mengenal dan berbincang dengan orang Indonesia yang tinggal di sana, Asti mengaku baru mengetahui tidak semua warga berpuasa selama 22 jam.

Menurutnya, ada keringanan yang menyebut bahwa puasa di musim panas boleh dilakukan mengikuti durasi negara Muslim terbanyak dan terdekat.

Dalam hal ini, kata Asti, masjid tempatnya beribadah mengikuti waktu shalat dan puasa di Inggris.

"Dia (masjid) mengambil rujukan ke Inggris, karena Inggris negara yang Muslimnya terbanyak dan paling dekat sini," tuturnya.

Baca juga: Menangkap Aurora Borealis di Islandia, Sheravina: Ada Cahaya Hijau dan Pink Menari di Langit Malam!

Gagal bukber karena beda "aliran"

Selain "aliran" puasa mengikuti negara Muslim terbanyak dan terdekat, Muslim Islandia juga banyak yang menggunakan waktu puasa sesuai ketentuan di Tanah Air.

"Mereka kebanyakan ambil waktu di Jakarta puasanya, misal buka puasa jam 18.00, mereka ikut jadwal shalat masjid yang ada di Indonesia," kata dia.

Asti mengaku tak mempermasalahkan ketentuan yang mereka jalani. Namun, perbedaan "aliran" ini membuat mereka selalu gagal mengadakan buka puasa bersama alias bukber.

"Ini jadi ribet waktu kita mau buka bersama. Kita rencana mau buka bersama, ini ribet karena mereka akan buka puasa jam 6 sore waktu Islandia, sementara aku dan teman-teman lain bukanya jam 8 sore waktu Islandia," ujarnya.

Sembari tertawa, Asti mengatakan, ada yang mengusulkan untuk berbuka mulai jam 18.00, dilanjut tadarus, kemudian buka bersama kembali pada pukul 20.00.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com