Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Hadapi DPR AS soal Dugaan Memata-matai

Kompas.com - 25/03/2023, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Chew kemudian mendaftar ke Harvard Business School pada 2008.

Dia resmi mendapatkan gelar MBA pada 2010.

Namun, ketika masih menjadi mahasiswa, Chew pernah magang di Facebook, tepatnya pada 2009.

Baca juga: Cara Mudah Mempercepat Video di TikTok

Perjalanan karier Shou Zi Chew dimulai ketika dirinya magang di Facebook, perusahaan teknologi rintisan pada 2009.

Setelah meraih gelar MBA di 2010, Chew kemudian menghabiskan satu dekade bekerja di perusahaan modal ventura, Hong Kong.

Menurut profil LinkedIn miliknya, Chew bekerja sebagai bankir investasi di Goldman Sachs selama dua tahun.

Dia juga bekerja di perusahaan investasi DST selama lima tahun sejak 2013.

Dilansir dari Business Insider, pada 2015 Chew tercatat menjadi kepala keuangan raksasa smartphone China, Xiaomi.

Chew membantu mengamankan pembiayaan penting dan memimpin perusahaan melalui daftar publik 2018.

Perusahaan itu kini menjadi salah satu IPO teknologi terbesar di China.

Baca juga: Twitter dan TikTok Diblokir Setelah Gempa di Turkiye, Ada Apa?

Chew resmi bergabung dengan TikTok pada Maret 2021.

Dia pertama kali bergabung dengan C-suite ByteDance sebagai kepala keuangan.

Kemudian, Chew mendapatkan promosi sebagai CEO TikTok pada Mei 2021 setelah Kevin Mayer tiba-tiba mengundurkan diri.

Pendiri sekaligus mantan CEO ByteDance Shang Timing mengatakan, Chew membawa pengaruh besar bagi perusahaannya.

"(Dia) membawa pengetahuan mendalam tentang perusahaan dan industri, setelah memimpin tim yang merupakan salah satu investor awal kami, dan telah bekerja di sektor teknologi selama satu dekade," ujarnya.

Saat ini, Chew tengah menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan kariernya bersama TikTok.

Pasalnya, anggota parlemen AS meminta perusahaan tersebut untuk melepaskan kepemilikan asetnya atau melarang penggunaan aplikasi.

Sebelumnya, pemerintahan AS telah melarang penggunaan aplikasi TikTok secara nasional.

Baca juga: Indonesia Pengguna TikTok Terbesar Kedua di Dunia, Mengapa Aplikasi Ini Begitu Digemari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com