Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. IB Ilham Malik
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah & Kota ITERA

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA. Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bidang Kajian Kebijakan Transportasi

Ancaman Populasi Sepeda Motor terhadap Transportasi Kota

Kompas.com - 23/03/2023, 14:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

POPULASI sepeda motor di Indonesia saat ini sudah termasuk sangat tinggi. Kompas.com beberapa waktu lalu lalu menyebut angka 128 juta unit sepeda motor.

Angka itu merupakan jumlah populasi secara keseluruhan sepeda motor yang tercatat di Kepolisian. Dari jumlah tersebut, pasti ada sepeda motor yang masih aktif beroperasi. Namun, bisa jadi, ada juga yang sudah tidak beroperasi karena rusak.

Angka tersebut akan membesar dari waktu ke waktu seiring jumlah penduduk Indonesia yang tahun ini mencapai 280 juta orang. Sudah tentu pula target penjualan dan kepemilikan kendaraan akan dikejar oleh pengusaha sepeda motor agar mendekati angka 100 persen populasi penduduk.

Baca juga: Jumlah Sepeda Motor di Indonesia Tembus 128 Juta Unit

Apalagi, ada peluang orang diperbolehkannya memiliki lebih dari satu kendaraan roda dua. Kalau fenomena kepemilikan sepeda motor sama dengan fenomena kepemilkan handphone, populasi sepeda motor berpeluang melebihi jumlah penduduk (seluruh kelompok usia penduduk).

Sisi Ekonomi dan Transportasi

Apakah itu pertanda baik atau buruk? Dari sisi lalu lintas, tentu saja tingginya jumlah populasi sepeda motor menjadi masalah yang kompleks.

Secara ekonomi, jumlah sepeda motor yang tinggi menandakan ekonomi berputar kencang karena mobilisasi orang dan barang tinggi. Ini sejalan juga dengan tingginya aktivitas ekonomi.

Meskipun kita perlu juga melihatnya dari sisi “sehat atau tidak sehatnya ekonomi” jika ditinjau dari sedikit atau banyaknya populasi sepeda motor. Apalagi jika kita melihatnya dari sisi emisi dan perubahan iklim. Tingginya populasi sepeda motor akan menjadi masalah dan ancaman serius bagi keberlangsungan lingkungan hidup, terutama di perkotaan.

Dari sisi transportasi, banyaknya orang yang menggunakan sepeda motor menandakan tugas besar pemerintah menyiapkan angkutan umum (terutama di) perkotaan masih harus terus diperjuangkan dengan cara-cara yang agresif dan progesif.

Sebab, cara yang sifatnya normatif dan prosedural akan menyebabkan sulitnya perkembangan angkutan umum bisa cepat terjadi dan terealisasi. Ketika angkutan umum lamban berkembang dan tidak dengan cepat menarik masyarakat untuk menggunakannya, masyarakat akan dengan sedirinya mencari alternatif moda angkutan yang dianggap lebih efisien dan efektif dan itu adalah sepeda motor.

Itu pun terjadi karena daya beli masyarakat baru sampai pada mampu membeli sepeda motor. Ketika ekonomi keluarga mereka sudah mengalami peningkatan, mereka akan menggunakan mobil. Dengan begitu, populasi sepeda motor dan mobil akan tumbuh bersamaan meskipun dari sisi proporsi masih akan tinggi sepeda motor. Hal ini mencerminkan kondisi ekonomi masyarakat riil kita seperti apa.

Ke depan bukan tidak mungkin populasi mobil pribadi akan jauh lebih tinggi daripada sepeda motor, jika kondisi eknomi warga membaik. Namun, ini akan menjadi masalah yang serius bagi semua sektor. Sektor ekonomi, lingkungan hidup, dan transportasi akan melihat ini sebagai bahaya.

Baca juga: Solusi Urai Macet di Jakarta, Akses Transportasi Umum Harus Dipermudah

Dulu ada wacana pembatasan produksi dan kepemilikan kendaraan pribadi terutama sepeda motor. Namun, upaya pemerintah mengejar pertumbuhan ekonomi telah "membuang" wacana itu.

Ketika mobilitas masyarakat meningkat, yang terbantukan oleh sepeda motor, hal itu menggeliatkan ekonomi di daerah di mana mereka beraktivitas. Variabel mobilitas masyarakat dan kegiatan mereka yang didukung sepeda motor menjadi variabel yang sangat besar pada akivitas dan pertumbuhan ekonomi saat itu. 

Namun perlu ada perubahan skenario agar tidak menjadi blunder di masa depan yang sifatnya akan semakin kompleks.

Penelitian yang dilakukan Filippo Carlo Wezel et al (Elsevier, 2006) menunjukkan dinamika sektor industri sepeda motor yang melihatnya sebagai bisnis luar biasa menguntungkan. Tetapi sebenarnya menimbulkan persoalan di kehidupan masyarakat dan ekonomi suatu negara yang dominan menggunakan dan mengandalkan sepeda motor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com