Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Biduran: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 23/03/2023, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comBiduran atau hives merupakan penyakit kulit yang menyebabkan bilur-bilur merah menonjol pada kulit yang muncul tiba-tiba.

Walaupun tidak menular, penyakit yang juga disebut dengan urtikaria ini memberikan rasa gatal yang luar biasa.

Awalnya bilur ini muncul di satu bagian tubuh saja, tetapi semakin lama bilur ini akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Biduran dapat muncul di mana saja, sehingga dapat mengganggu penampilan dan kenyamanan seseorang dalam berkegiatan.

Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Penyebab biduran

Dikutip dari MedicalNewsToday, biduran dapat berkembang terhadap alergen. Ketika bereaksi alergi, tubuh akan melepaskan protein yang disebut dengan histamin.

Selanjutnya pembuluh darah kecil yang disebut dengan kapiler mengeluarkan sebuah cairan.

Cairan ini akan menumpuk di kulit dan menyebabkan peradangan dan benjolan.

Reaksi alergi ini penyebabnya berupa:

  • Beberapa obat antibiotik.
  • Beberapa obat anfiinflamasi nonsteroid seperti aspirin.
  • Beberapa obat tekanan darah tinggi dengan penghambat enzim pengonversi angiostensin
  • Kacang-kacangan.
  • Telur.
  • Seafood.
  • Getah dari pohon.
  • Buah-buahan seperti kiwi, pisang, atau manga.
  • Beberapa tanaman yang mengandung racun.
  • Aditif dalam beberapa produk kosmetik atau makanan buatan.

Selain faktor reaksi alergi, faktor lingkungan yang memengaruhi fisik juga dapat memicu biduran, seperti:

  • Paparan sinar matahari.
  • Menggaruk atau menggosok kulit.
  • Tekanan dari sabuk pengaman atau sabuk pinggang.
  • Suhu ekstrem atau perubahan suhu.
  • Suhu tubuh yang tinggi karena berkeringat, berolahraga, gelisah, atau mandi air panas.
  • Andrenalin yang dilepaskan oleh tubuh saat berolahraga dan terpapar panas atau stres.
  • Sinar ultraviolet (UV) dari tanning bed.
  • Air pada kulit.
  • Getaran kepada tubuh.

Baca juga: Ketahui tentang Cacar Air: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan

Selain itu, kondisi kesehatan juga mendasari terjadinya biduran yang meliputi:

  • Infeksi virus, seperti flu, demam, atau hepatitis B.
  • Infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran kemih atau radang tenggorokan.
  • Parasit usus, seperti Giardia lamblia.
  • Hipotirioidisme.
  • Kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit celiac, diabetes tipe 1, dan lain lain.
  • Kondisi lain yang menyebabkan radang pembuluh darah.

Baca juga: Apa Itu Kanker Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Gejala dan jenis biduran

Masih dari sumber yang sama, waktu yang diperlukan untuk munculnya gejala tergantung pada penyebabnya.

Biduran yang disebabkan oleh reaksi alergi kontak langsung pada lateks atau iritasi biasanya terjadi 10 – 60 menit setelah terkena reaksi dan bertahan hingga 24 jam.

Pada seseorang yang mengalami biduran karena alergi makanan, biasanya gejala akan muncul dalam waktu satu jam.

Sedangkan reaksi alergi terhadap pewarna makanan dan bahan kimia tambahan lainnya dapat muncul setelah 12 – 24 jam.

Reaksi terhadap suatu obat dapat muncul setelah seseorang mengonsumsi obat tersebut atau pun lama setelahnya. Bahkan, bisa muncul setelah bertahun-tahun mulai menggunakan obat tersebut.

Baca juga: Apa Itu Kutil: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com