Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Puasa 2023, dan Cara Menentukan Ramadhan NU, Muhammadiyah, dan Kemenag?

Kompas.com - 21/03/2023, 10:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama (NU) belum mengumumkan kapan awal Ramadhan 2023 dan akan menggelar Rukyatul Hilal atau pengamatan hilal pada Rabu (22/3/2023).

Hal tersebut sudah diumumkan NU melalui laman nu.or.id dengan menerjunkan Lembaga Falakiyah PBNU.

Diketahui, dilakukannya Rukyatul Hilal sesuai dengan Keputusan Muktaamar ke-30 NU Tahun 1999 di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Rukyah hilal rencananya digelar di seluruh Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah hukum.

Penentuan ini juga sesuai dengan informasi hilal awal Ramadhan 1444 H 29 Syakban 1444 H/22 Maret 2023 M dari LF PBNU.

Nantinya, kegiatan rukyah hilal dikoordinasikan oleh LF PBNU dan PBNU akan menerima hasil observasi dari seluruh titik pengamatan.

Hasil tersebut akan disampaikan ketika Sidang Isbat di Kemenag yang digelar Rabu, 22 Maret 2023.

Rukyah hilal akan nerpatok pada dua aspek, yakni rukyatul hilal seagai aspek agama dan rukyatul hilal tetap dilakukan sebagai bentuk aspek kultural.

Baca juga: 40 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 2023 yang Bermakna 

Muhammadiyah

Dilansir dari Kompas.com, Muhammadiyah lebih dulu mengumumkan awal Ramadhan 2023 sejak akhir Januari lalu.

Disebutkan bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023.

Penentuan tersebut berdasar hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Dalam keterangan resminya, Muhammadiyah juga menyebutkan bahwa ijtimak belum terjadi pada Selasa, 21 Maret 2023.

Ijtimak baru terjadi pada Rabu, 23 Maret 2023 pukul 00.25 WIB.

Pada saat itu, tinggi bulan ketika matahari terbenam di Yogyakarta menunjukkan hilal sudah wujud.

Hal yang sama juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia ketika matahari terbenam bahwa bulan sudah berada di atas ufuk.

Baca juga: Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

Halaman:

Terkini Lainnya

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com