Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Anak Dua Tahun Hilang Misterius, Polisi: Ditemukan Sedang Menangis

Kompas.com - 03/03/2023, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menceritakan detik-detik anak berusia dua tahun di Riau ditemukan setelah menghilang secara misterius selama 18 jam viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun ini di Instagram, Kamis (2/3/2023). 

"Alhamdulillah ya Allah pelajaran buat kita semua, jgn biarkan anak kita kerluar rumah sendiri pas lagi maghrib," tulis pengunggah dalam video.

Dari video yang juga viral di Twitter itu, diketahui peristiwa tersebut terjadi di Bagan Batu, Bagan Sinembah, Riau.

Diceritakan, seorang anak berusia dua tahun menghilang secara misterius pada petang hari pukul 18.30 WIB dan ditemukan sehari kemudian pukul 12.00 WIB.

"Inilah alasan kenapa bapak gw nyuruh semua anak-anaknya harus didalam rumah pas Maghrib, ngeri bgt woy," tulis akun Twitter ini mengomentari video yang viral. 

Di Instagram, hingga Jumat (3/3/2023), video tersebut sudah dikomentari oleh 842 warganet dan disukai hingga 20.200 pengguna.

Kronologi kejadian

Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Jhon Firdaus membenarkan adanya kejadian anak kecil yang menghilang secara misterius seperti diceritakan dalam video.

Korban bernama Alya Sahira (2), anak pasangan Riswanto (41) dan Sugiarti (34).

Peristiwa itu terjadi di Desa Harapan Makmur Selatan, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Selasa (28/2/2023) sore.

Baca juga: Viral, Video Damkar Selamatkan Anak yang Kepalanya Nyangkut di Loyang Kue, Ini Kronologinya

Kepolisian mendapatkan laporan soal hilangnya Alya pada hari yang sama, tepatnya pukul 19.00 WIB. Polisi kemudian langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Sesampainya di TKP, Bahbinkamtibmas langsung menanyakan kronologis kejadian tersebut kepada Riswanto dan Sugiarti," ucap Jhon, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Setelah mendengar kronologi dari orang tua Alya, polisi segera menelusuri lokasi kejadian untuk mencari keberadaan anak tersebut.

Pencarian antara lain dilakukan di sekitar perumahan dan kebun kelapa sawit milik warga.

Pencarian berlangsung mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB pada Selasa.

"Akan tetapi (malam itu) belum ketemu juga," ucap Jhon.

Baca juga: Kisah Pilu Anak Terjebak Hampir 45 Jam di Reruntuhan dari Gempa Turkiye

Ditemukan sedang menangis

Ilustrasi anak menangisSHUTTERSTOCK Ilustrasi anak menangis

Sehari kemudian, Rabu (1/3/2023) pukul 12.00 WIB, dua warga bernama Irpan Nurhakim (47) dan Aep mendengar suara tangisan anak kecil.

Saat itu, keduanya sedang memanen buah kelapa sawit yang jaraknya lebih kurang 500 meter dari perkampungan.

Dibuat penasaran, Irpan kemudian mendekati sumber suara.

"Sesampainya di lokasi, dia menemukan seorang anak kecil yang sedang tergeletak di dekat pelepah kebun kelapa sawit sedang menangis," kata Jhon.

Irpan kemudian membawa anak tersebut ke perkampungan dan memberitahu warga.

"Beberapa warga menyarankan agar diantar ke rumah Riswanto," ujar Jhon.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak di Panti Asuhan Palembang, KPAI Khawatir Dampak Trauma pada Anak

Jhon mengatakan, ketika dipertemukan dengan Riswanto, dipastikan anak kecil itu adalah Alya yang telah menghilang selama 18 jam.

Setelah itu, Bhabinkamtibmas segera berkoordinasi dengan bidan desa untuk langsung melakukan pemeriksaan medis.

"Dalam pemeriksaan awal diketahui bahwa anak tersebut dalam keadaan sehat," ujarnya.

Selanjutnya, Bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan bidan desa untuk memantau perkembangan kesehatan anak tersebut.

Disebut disembunyikan jin

Belum diketahui secara pasti penyebab Alya menghilang secara misterius.

Menurut Jhon, pihak keluarga meyakini bahwa Alya menghilang karena disembunyikan oleh makhluk sejenis jin.

"Keterangan tersebut didapat dari orang tua korban yang menanyakan kepada korban," katanya.

Kepada orang tuanya, Alya bercerita bahwa saat itu dirinya sedang bermain dengan seorang nenek-nenek.

Baca juga: Video Viral, Jasad Anak Diantar Pulang Buaya di Muara Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com