KOMPAS.com - Pembawa acara Iwet Ramadhan mengaku mengalami pendarahan selaput otak. Gejala awal pendarahan selaput otak diungkapkan Iwet melalui unggahan di akun Instagram-nya.
"Semuanya berjalan cepat sekali. Gue ngabarin kantor, masuk kamar, MRI, dan hasilnya keluar. Pendarahan di selaput otak," tulis Iwet.
Iwet menceritakan awal gejala pendarahan selaput otak yang dialaminya sebelum mengetahui adanya pendarahan di selaput otak.
Iwet mengatakan, ia mengalami sakit kepala selama lebih dari tiga minggu. Biasanya ia meringankan sakit kepalanya dengan mengkonsumsi obat paracetamol.
Kemudian pada Rabu, 15 Februari 2023, sakit kepala yang dialaminya tak kunjung hilang. Karena kondisinya itu, ia lalu memilih pergi ke rumah sakit.
Lihat postingan ini di Instagram
Lantas, apa itu pendarahan selaput otak seperti yang dialami Iwet Ramadhan, termasuk penyebab dan gejalanya?
Baca juga: Cerita Iwet Ramadhan Alami Pendarahan di Selaput Otak
Dikutip dari WebMD, pendarahan otak adalah satu jenis stroke yang disebabkan oleh pecahnya arteri di otak, sehingga terjadi pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Pendarahan otak disebut juga dengan pendarahan intrakranial atau pendarahan intraserebral yang menyumbang sekitar 13 persen dari stroke.
Karena beberapa pendarahan otak dapat melumpuhkan atau mengancam jiwa, penting untuk mendapatkan bantuan medis dengan cepat.
Ada beberapa faktor risiko dan penyebab perdarahan otak, termasuk yang paling umum adalah:
Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.
Baca juga: Studi: Komponen dalam Kayu Manis Bisa Meningkatkan Daya Ingat dan Fungsi Otak Lainnya
Ini adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Aneurisma bisa pecah dan berdarah ke otak, sehingga menyebabkan stroke.
Kelainan pembuluh darah atau Malformasi arteriovenosa di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir, serta hanya bisa didiagnosis ketika timbul gejala.
Ini adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi.
Kelainan tersebut dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan penderahan besar.
Hemofilia dan anemia sel sabit sama-sama dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Pengenceran darah juga merupakan faktor risiko.
Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
Seseorang dengan tumor otak juga disebut memiliki risiko terjadinya pendarahan otak.
Baca juga: 5 Artis Indonesia yang Pernah Mengalami Pendarahan Otak