Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Mitos Kehamilan yang Terbukti Salah, Jangan Percaya!

Kompas.com - 15/02/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi seputar kehamilan dapat tanpa sengaja mencampurkan antara fakta dan mitos.

Keberadaan mitos tentang kehamilan berpotensi menyebarkan informasi tidak benar kepada ibu yang sedang mengandung.

Jika hal yang dipercayai salah, maka bisa berisiko terhadap ibu dan janin di dalam kandungannya.

Berikut rangkuman mitos-mitos seputar kehamilan yang tidak terbukti kebenarannya.

Baca juga: 15 Tanda-tanda Hamil yang Sering Tak Disadari, dari Mual, Pusing hingga Sering Kencing


1. Mitos: jenis kelamin bayi bisa diramalkan

Dilansir dari Medical News Today, satu-satunya cara untuk memprediksi jenis kelamin bayi adalah dengan USG oleh dokter.

Namun banyak mitos yang berkembang, yang mengatakan kita bisa memprediksi jenis kelamin bayi dengan menganalisis bentuk wajah atau perut wanita yang sedang hamil.

2. Mitos: ibu yang sakit maag akan punya bayi yang memiliki banyak rambut

Penelitian yang dilakukan pada 2006 menemukan bahwa 23 dari 28 ibu yang mengalami mulas akan memiliki bayi dengan jumlah rambut banyak atau di atas rata-rata.

Para peneliti menganggap hal ini mungkin terjadi karena hormon kehamilan. Adanya hormon memengaruhi pertumbuhan rambut dan relaksasi otot pada bayi.

Namun, tidak ada bukti kuat yang mengkonfirmasi kebenaran mitos ini.

3. Mitos: seorang wanita harus makan untuk dua orang saat hamil

Wanita mungkin perlu meningkatkan asupan kalori saat hamil. Namun, mereka harus menghindari makan berlebihan. Makan berlebihan justru bisa berbahaya bagi ibu dan janinnya.

Selama hamil, wanita harus meningkatkan kalori yang dikonsumsi secara bertahap, yaitu:

  • Trimester pertama: Tidak perlu kalori ekstra.
  • Trimester kedua: Ada tambahan 340 kalori per hari.
  • Trimester ketiga: Tambahan 450 kalori per hari.

Baca juga: Tanaman Putri Malu Disebut Berkhasiat untuk Program Hamil, Benarkah?

4. Mitos: wanita hamil dilarang berolahraga

Faktanya, wanita hamil sebaiknya melakukan olahraga ringan selama kehamilan.

Namun, wanita yang tidak berolahraga secara teratur sebelum hamil harus meminta rekomendasi dokter sebelum rutin berolahraga.

Olahraga yang direkomendasikan adalah latihan aerobik ringan selama 2-5 hari seminggu untuk wanita dengan kehamilan di trimester pertama.

5. Mitos: morning sickness hanya terjadi di pagi hari

Gejala awal kehamilan bisa berupa morning sickness. Gejala awal kehamilan bisa berupa morning sickness.
Terlepas dari namanya, morning sickness bisa dialami ibu hamil sepanjang hari. Kurang dari 2 persen ibu hamil yang hanya mengalami morning sickness di pagi hari.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com