Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan, gempa M 5,4 yang melanda Jayapura hari ini menyebabkan sejumlah kerusakan baik gedung maupun fasilitas umum lainnya.
“Iya sekira pukul 15.28 WIT terjadi gempa yang membuat beberapa gedung dan fasilitas umum lainnya mengalami rusak parah,” kata Ignatius, dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Kamis (9/2/2023).
Ia mengatakan, aparat gabungan TNI dan Polri serta instansi lainnya saat ini sedang membantu korban yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa tersebut.
Igantius menyebut terkait dengan gedung dan fasilitas umum apa saja yang mengalami kerusakan menurutnya tengah didata oleh personel di lapangan.
Dirinya menyampaikan, sampai saat ini gempa susulan di Kota Jayapura dan sekitarnya masih terus terjadi.
“Kami meminta kepada warga khususnya yang berada di Kota Jayapura untuk tetap waspada, cari tempat yang aman,” kata dia.
Baca juga: 10 Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah, Dua di Indonesia
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan terkait gempa terkini di Jayapura tersebut.
Ia menyampaikan, berdasarkan pengamatan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (9/2/2023).
Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di sejumlah wilayah, antara lain:
Baca juga: Nasib Penanganan Gempa di Suriah, Alat Usang dan Sulit Menerima Bantuan karena Sanksi
Daryono menyebut, berdasarkan pengamatan BMKG sejak Selasa (2/1/2023) hingga Kamis (9/1/2023) pukul 14.00 WIB telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.072 kali.
Sebanyak 128 kejadian dirasakan oleh masyarakat.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Daryono mengingatkan, masyarakat menghindari dari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.