Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Turkiye: Korban Tewas Bertambah Menjadi 7.800 Orang

Kompas.com - 08/02/2023, 09:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 dan gempa susulan mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023) pagi.

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik sesar Anatolia yang ada di Turkiye dengan episentrum di dekat Kota Gaziantep.

Dilansir dari BBC, lempeng Arab bergerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.

Bangunan-bangunan runtuh dan porak-poranda atas kejadian tersebut. Banyak korban tewas dan luka-luka.

Dikutip dari Kompas.com, dampak yang sangat besar tersebut akibat magnitudo yang besar dan gempanya dangkal atau dekat dengan permukaan, sekitar 18 kilometer.

Selama sekitar 200 tahun, di daerah tersebut tidak pernah terjadi gempa yang besar, sehingga penduduk tidak siap menangani atau bersiaga terhadap gempa, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Analisis Gempa Turkiye yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa


Baca juga: Siapa Frank Hoogerbeets? Twitnya Viral Sebut Akan Ada Gempa di Turkiye 3 Hari Sebelumnya

Korban tewas mencapai 7.800 orang

Dikutip dari The Guardian, korban tewas hingga saat ini mencapai 7.826 korban jiwa yang terdiri dari 5.894 orang di Turkiye dan 1.932 orang di Suriah.

Pejabat organisasi kesehatan dunia (WHO) memerkirakan, total korban tewas dapat mencapai 20.000 orang.

Dilansir dari Kompas.com, terdapat korban luka yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turkiye menyatakan terdapat 10 WNI yang menjadi korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Kemenlu memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban tewas.

Total sekitar 104 WNI dievakuasi ke Ankara, ibu kota Turkiye.

Baca juga: Saat Gempa Turkiye Hancurkan Kastil Kuno Berumur 2.000 Tahun...

Evakuasi di lima titik provinsi

Seorang pria membawa korban di desa Besnia dekat perbatasan Turkiye di Suriah.AP PHOTO/GHAITH ALSAYED via ABC INDONESIA Seorang pria membawa korban di desa Besnia dekat perbatasan Turkiye di Suriah.
Wisma KBRI Ankara sudah disiapkan untuk menampung 100 WNI dalam waktu cukup lama.

Evakuasi tersebut dikarenakan tidak memungkinkan melakukan perawatan di daerah yang terdampak gempa.

Evakuasi dilakukan di lima titik provinsi terdampak gempa, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir.

Mayoritas WNI yang dievakuasi merupakan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Turkiye.

Kebanyakan WNI yang dievakuasi dari Karhramanmaras dan Gaziantep, masing-masing sebanyak 60 dan 40 orang.

Namun, masih terdapat 40 WNI di Kahramanmaras yang terpaksa mengungsi di stadion maupun masjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com